Terbebas dari Covid-19, Cikaso Jadi Kampung Tangguh Lodaya

Terbebas dari Covid-19, Cikaso Jadi Kampung Tangguh Lodaya

KUNINGAN - Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik menyematkan gelar Kampung Tangguh Lodaya untuk Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, atas keberhasilannya bangkit dari keterpurukan sebagai daerah zona merah Covid-19. Pemberian gelar Kampung Tangguh Lodaya tersebut dilaksanakan di Balai Desa Linggasana disaksikan Bupati Kuningan Acep Purnama, Dandim 0615 Letkol Czi Karter Joyi Lumi, Kadisporapar Toto Toharudin dan jajaran Muspika Kramatmulya. Kapolres mengatakan, gelar Kampung Tangguh Lodaya diberikan kepada Desa Cikaso karena memenuhi empat kriteria dalam menghadapi wabah Covid-19 yaitu tangguh informasi, tangguh keamanan, tangguh ketahanan pangan dan tangguh kesehatan. \"Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Desa Cikaso terdapat kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Kuningan sehingga ditetapkan sebagai zona merah. Namun berkat ketangguhan masyarakatnya, dengan mengandalkan potensi desa yang dimiliki mereka bisa melewati masa sulit tersebut dengan baik sehingga kini semuanya sudah normal dan masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala. Atas keberhasilan ini, kami memberikan apresiasi dengan menyematkan sebutan Kampung Tangguh Lodaya untuk Desa Cikaso,\" ungkap Kapolres Lukman. Atas keberhasilan tersebut, Lukman berharap, Desa Cikaso bisa menjadi contoh positif yang bisa diterapkan oleh desa-desa lain di Kabupaten Kuningan. Dengan memanfaatkan potensi desanya secara optimal, bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat tidak hanya di saat pandemi Covid-19 ini saja. Namun juga di saat terjadi kebencanaan seperti kekeringan dan sebagainya. \"Desa Cikaso punya banyak potensi alam dan pertanian yang bisa menopang kebutuhan hidup masyarakat di saat krisis kemarin. Kekompakan warga dan pemerintah desanya mematuhi anjuran pemerintah untuk menjalani masa isolasi selama sepekan, dan memenuhi kebutuhan hidup warganya secara mandiri, menjadikan Desa Cikaso kuat mengjalani masa sulit akibat pandemi. Ini patut menjadi contoh desa-desa lain di Kabupaten Kuningan, papar Lukman. Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi inisiatif Kapolres Kuningan menjadikan Cikaso sebagai Kampung Tangguh Lodaya. Menurut Acep, gelar tersebut sangat layak diberikan kepada Desa Cikaso yang telah berhasil melewati masa-masa sulit sebagai daerah zona merah Covid-19. \"Saya sangat bangga, Desa Cikaso bisa melewati masa sulit sebagai daerah zona merah Covid-19 dengan sangat baik. Kekompakan dan kedisiplinan warga bersama pemerintah desa dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 sudah berhasil. Kini kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Cikaso sudah kembali normal. Saya sangat mendukung inisiatif Polres Kuningan menjadikan Cikaso sebagai Kampung Tangguh Lodaya adalah pilihan tepat,\" ujar Bupati Acep. Bupati pun menyatakan kesiapannya membantu mewujudkan sejumlah program unggulan Desa Cikaso untuk semakin memperkuat ketahanan pangan, ekonomi termasuk wisatanya. \"Salah satu program saya adalah mewujudkan 25 Desa Wisata dan 100 Desa Pinunjul di Kabupaten Kuningan. Saat ini baru ada 10 Desa wisata yang sudah terelasisasi, insyaa Allah saya akan bantu untuk Desa Cikaso masuk dalam program 25 Desa Wisata di anggaran tahun 2021 nanti,\" ujar Acep. Sementara itu, Kades Cikaso Hidayat menyampaikan terima kasih atas predikat Kampung Tangguh Lodaya yang diberikan. Diakui Hidayat, terpaan badai yang dihadapi Desa Cikaso hingga harus menjalani masa isolasi sebagai daerah zona merah dirasa sangat memberatkan. \"Ditambah lagi berita hoaks yang membuat kami merasa semakin dikucilkan. Namun alhamdulillah, kami bisa membuktikan kepada masyarakat luas bahwa Desa Cikaso bisa melewati cobaan ini dengan baik sehingga kini kami bisa hidup normal dan tidak ada lagi kasus baru,\" ujar Hidayat. Selain Desa Cikaso, predikat Kampung Tangguh juga diberikan kepada Desa Linggasana di Kecamatan Cilimus. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: