Hewan Layak Qurban Diberi Kalung Sehat
KUNINGAN - Dinas Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Kuningan melakukan pemeriksaan intensif hewan qurban yang diperjualbelikan hingga tiga hari setelah Idul Adha. Seperti terpantau kemarin (9/7), petugas dari Distanakan dan Puskeswan Kuningan melakukan pemeriksaan hewan qurban di Pasar Hewan Winduhaji, Kecamatan Kuningan. Satu persatu hewan qurban sapi dan domba diperiksa secara intensif kesehatan dan kondisi tubuhnya untuk dipastikan masuk kategori layak qurban. Bagi yang dinyatakan sehat dan layak qurban, petugas pun memasangkan kalung sehat. \"Hari ini kami memulai kegiatan pemeriksaan hewan qurban untuk memastikan kondisinya aman untuk dibeli dan dipotong saat Lebaran Idul Adha nanti. Hasil dari kegiatan pemeriksaan hari ini kami menemukan beberapa domba yang belum masuk umur, kami sudah beri tahu pemiliknya agar tidak dijual untuk qurban. Sementara untuk yang masuk kategori layak qurban kami beri tanda kalung sehat,\" ungkap Kabid Peternakan Distanakan Lia Priliawati SPT di sela-sela kegiatan pemeriksaan hewan qurban. Lia mengatakan, kegiatan pemeriksaan hewan qurban ini akan dilaksanakan secara bertahap dan menyeluruh melibatkan para petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di Kabupaten Kuningan. Tidak hanya yang dijual di pasar hewan, lanjut Lia, pemeriksaan juga akan dilakukan untuk hewan qurban yang dipajang di pinggir-pinggir jalan hingga yang di kandang milik warga. \"Kami sudah siapkan 1.500 keping kalung sehat yang akan disebar untuk hewan qurban yang ada di Kabupaten Kuningan. Pemeriksaan ini akan kita lakukan mulai dari hari ini hingga H+3 Lebaran nanti,\" ungkap Lia. Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) drh Rofik menjelaskan, syarat hewan yang layak qurban adalah telah masuk umur yaitu minimal usia satu tahun untuk kambing sedangkan sapi dua tahun yang bisa dilihat dari kondisi giginya. Syarat lainnya adalah kondisi hewan qurban harus sehat yang bisa dilihat dari kondisi tubuh gemuk, tidak cacat, mata bersih, hidung tidak meler dan suhu tubuh antara 37-39 derajat celcius. \"Bagi yang ditemukan hewan qurban yang tidak masuk layak qurban kami sudah sampaikan kepada para pemiliknya agar tidak menjualnya untuk qurban. Hal ini juga perlu diketahui oleh masyarakat tentang syarat layak hewan qurban, sehingga untuk lebih amannya kami menyarankan membeli yang sudah mempunyai kalung sehat dari kami,\" ungkap Rofik. Rofik menambahkan, pada hari pertama ini pihaknya memeriksa sebanyak 103 ekor hewan qurban di Pasar Hewan Winduhaji dan satu kandang milik warga di Kelurahan Awirarangan. Hasilnya, Rofik memastikan, tidak ada hewan qurban baik domba maupun sapi yang mengidap penyakit berbahaya seperti Anthrax dan lainnya. \"Namun untuk memastikan, kami akan terus melakukan pemantauan hingga H+3 Lebaran nanti,\" ujarnya. Sementara itu, upaya pemeriksaan oleh tim kesehatan hewan Distanakan Kuningan mendapat respons positif dari para pedagang hewan qurban karena bermanfaat juga untuk meyakinkan para pembeli. “Dengan adanya label sehat, para pembeli tak perlu ragu untuk membeli hewan qurban yang kami sediakan. Kami sangat berterima kasih dengan adanya pemeriksaan dari petugas Distanakan Kabupaten Kuningan ini sehingga kami tak perlu repot memeriksakan sapi ataupun domba yang banyak ini ke dokter hewan untuk meyakinkan pembeli,\" kata Asep salah seorang penjual hewan qurban asal Awirarangan. Selain melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban, petugas Distanakan pun berkesempatan memberikan imbauan kepada para pedagang dan pengunjung Pasar Hewan untuk turut serta menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini. Sambil membagikan masker dan sarung tangan gratis, petugas mengingatkan kepada warga pasar hewan untuk tetap menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan physical distancing alias jaga jarak. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: