Bangun Saung Tani Dua Lantai
KUNINGAN - Berkat kekompakan dan rasa saling memiliki, para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Pojok Mukti Mandiri Desa Singkup, Kecamatan Japara berhasil membangun saung tani dua lantai. Nantinya jika sudah rampung, saung tani ini akan digunakan sebagai tempat diskusi para petani. Untuk membahas berbagai rencana menyangkut kemajuan pertanian. Saat ini, pembangunan saung tani yang anggarannya berasal dari ADD dan swadaya masyarakat itu sudah mencapai 85 persen. Diperkirakan pekan depan rampung pengerjaannya. Dari pantauan Radar Kuningan, untuk menyelesaikan pembangunan saung tani, ratusan petani di desa tersebut terlihat gotong royong, Minggu (26/7). Sejak pagi, warga sudah berdatangan ke lokasi dengan membawa berbagai peralatan pertukangan. Termasuk Kepala Desa Singkup Mas’ud, Ketua BPD Jojo Spd, Bendahara Poktan Pojok Mukti Mandiri Wahid, perangkat desa serta tokoh masyarakat terlibat langsung dalam pembangunan. Mereka bahu membahu menyelesaikan saung tani agar bisa segera digunakan oleh para petani itu sendiri. Kades Singkup Mas’ud menerangkan, saung tani ini mulai dibangun Februari lalu. Saat itu, para petani yang tergabung dalam Poktan Pojok Mukti Mandiri menginginkan adanya tempat untuk saling bertukar pikiran. Akhirnya setelah melakukan musyawarah dengan BPD, LPM dan tokoh masyarakat, pihak desa menyetujui rencana pendirian saung. “Para petani memang membutuhkan saung permanen untuk diskusi membahas program pertanian ke depannya. Kami, BPD dan LPM serta tokoh masyarakat setuju. Maka proses pembangunan saung dimulai sekitar bulan Februari lalu,” jelas Mas’ud yang baru menjabat kades sekitar tujuh bulanan tersebut kepada Radar Kuningan, kemarin (26/7). Anggaran untuk pembangunan saung tani, kata Mas’ud, disetujui dari Alokasi Dana Desa (ADD) serta swadaya masyarakat. Dari hasil rapat, diketahui jika estimasi anggaran pembangunan saung cukup besar yakni Rp52 juta. Pasalnya, saung itu dibangun dua lantai, permanen agar kuat dan tahan lama. Pondasi, tiang dan lantai semuanya dicor. Lahan yang digunakan sebagai tempat pembangunan saung milik desa yakni bengkok kepala desa. “Alhamdulillah berkat dukungan penuh seluruh warga Singkup, pembangunan saung tani kini hampir selesi. Kami perkirakan, minggu depan sudah kelar semuanya,” ujarnya diamini Jojo dan Wahid. Menurut dia, proses pembangunan saung tidak sekaligus namun dua tahap. Setelah tahap pertama selesai sampai pemasangan tiang-tiang dan pengecoran lantai dua, maka di tahap kedua, pembangunan dilanjutkan dengan membuat tangga serta atap. Wahid menerangkan, pelaksanaan pembangunan saung tidak setiap hari. Melainkan setiap hari Minggu saja dengan melakukan kerja bakti. Terkadang hari Jumat. Yang membanggakan, saat kerja bakti warga sendiri yang membawa makanan untuk makan siang. “Ada juga yang mengirim kopi, makanan ringan lainnya. Semuanya guyub ketika pengerjaan saung,” tutur pengusaha percetakan ternama di desa tersebut. Kelebihan dari saung ini jika sudah selesai pembangunannya, sambung Jojo, pemandangan yang tersaji sangat luar biasa dan menakjubkan. Selain berada di hamparan areal pertanian, dari saung ini juga terlihat Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah, sedangkan di sebelah baratnya Gunung Ciremai. Bisa melihat langsung detik-detik matahari terbit dan tenggelam. Karena itu, ke depan saung ini kemungkinan akan menjadi objek wisata masyarakat. “Pokoknya tempat ini sangat luar. Kami juga kemungkinan akan memasang teleskop di lantai dua saung untuk melihat Gunung Slamet dan Ciremai,” tambah Jojo SPd. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: