Genjot Wisata, Pemkab-STIEPARI Teken MoU
KUNINGAN - Pengembangan sektor wisata menjadi fokus Pemkab Kuningan di masa mendatang. Apalagi selama ini, industri pariwisata digadang-gadang sebagai pundi-pundi pemerintah dalam mengeruk pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, Pemkab Kuningan menempuh kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang. Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan Bupati H Acep Purnama SH MH dengan STIEPARI Semarang di Aula UPTB BKPSDM Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Rabu (26/8). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua STIEPARI Semarang Dr Samtono, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Tina Wiryawati SH, dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ketua STIEPARI Semarang Dr Samtono menyampaikan, mengenai destinasi wisata, Pemkab Kuningan harus memiliki tiga prinsip. Yakni how to see, how to buy, dan how to do. Dalam tiga prinsip tersebut, dapat tercipta keunikan dan kekhasan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya. “Ketiga prinsip ini harus dipahami secara mendalam dan menerapkannya di lapangan. Tujuannya supaya wisata yang ditawarkan menjadi daya tarik karena keunikan yang tidak dimiliki daerah lain,” papar Samtono. STIEPARI sendiri, janji Samtono, akan membantu anak-anak lulusan SMA/SMK yang belum bekerja dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun tidak memiliki biaya. “Kami (STIEPARI) membuka kesempatan kepada lulusan SMA/SMK di Kabupaten Kuningan yang memiliki semangat untuk meneruskan kuliah namun terbentur biaya, silakan untuk mendaftar ke STIEPARI. Semaksimal mungkin kami akan membantu,” janjinya. Anggota DPRD Jawa Barat Tina Wiryawati SH juga membahas mengenai objek wisata di Kuningan yang dapat dijadikan sebagai kota wisata, khususnya daerah Cikaso yang tidak akan kalah menarik sebagai destinasi wisata lainnya. tina merasa yakin, STIEPARI dapat membantu dalam hal homestay/ penginapan dengan latar persawahan. “Kabupaten Kuningan itu mempunyai potensi besar di bidang pariwisata. Alamnya indah dan sudah terkenal kemana-mana. Tinggal bagaiamana mengembangkan objek wisata yang akan menjadi jugjugan wisatawan. Dan Cikaso ini memiliki peluang besar menjadi destinasi wisata jika direncanakan dengan matang,” sarannya. Sementara Bupati H Acep Purnama mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika STIEPARI Semarang yang telah hadir dalam rangka menjalin kerjasama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mendukung pemerintah di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Kabupaten Kuningan. Bupati menerangkan, Kabupaten Kuningan yang memiliki luas wilayah 119.571,12 hektare dibagi dalam 32 Kecamatan, 361 Desa dan 15 Kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 1.165.401 jiwa. Acep menambahkan, kesepakatan bersama ini dimaksudkan untuk menyinergikan dan mengkolaborasi sesuai dengan visi tahun 2018-2023 yaitu Kuningan Maju Berbasis Desa Tahun 2023. Maksudnya, bahwa Kabupaten Kuningan memiliki pusat keunggulan pembangunan berdasarkan potensi lokal desa. Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat yaitu membangun dari sampul luar (daerah pinggiran) yang dianalogikan yaitu dimulai dari desa. Untuk meningkatkan kelancaran serta optimalisasi penyelenggaraan pengembangan pembangunan daerah, kata bupati, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dengan melibatkan civitas akademika perguruan tinggi. “Pelaksanaannya yaitu pemerintah kabupaten Kuningan akan menetapkan program, kebijakan. Dan objek pengembangan pembangunan dan pihak STIEPARI membantu dalam research knowledge, initial assessment, dan pendampingan program pembangunan di wilayah Kabupaten Kuningan,” sebut bupati. Dengan adanya kesepakatan ini, lanjut dia, perangkat daerah selaku pelaksana dapat menindaklanjuti perjanjian kerjasama dengan ketentuan perundang-undangan. Harapannya, yaitu STIEPARI Semarang dapat membantu program pembangunan daerah Kabupaten Kuningan dalam berbagai bidang diantaranya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan inovasi pengelolaan sumber daya pariwisata berbasis potensi lokal. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: