Ulama Peduli Lingkungan Silaturahmi di KRK
KUNINGAN - Bupati H Acep Purnama SH MH menghadiri silaturahmi Ulama Peduli Lingkungan (UPL) Tingkat Kabupaten Kuningan di Kebun Raya Kuningan (KRK) di Desa Padabuenghar, Kecamatan Pasawahan, Jumat (28/8). Selain bupati, kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wawan Setiawan, Kepala DPUTR HM Ridwan Setiawan, jajaran aparatur Setda Kabupaten Kuningan, dan Ketua Keluarga Besar Ulama Se-Kabupaten Kuningan. Saat memberikan sambutan, Bupati Acep menegaskan, keberadaan ulama sebagai mitra pemerintah, telah berkontribusi sangat besar terhadap kemajuan pembangunan khususnya di Kabupaten Kuningan. Terutama dalam pembangunan mental spiritual. “Melalui fungsi dan peranan ulama sebagai pembina umat, maupun sebagai pelopor dan penggerak pembangunan. Melalui pintu dan bahasa agama, sangat besar pengaruhnya dalam mempertebal keimanan dan ketaqwaan umat. Baik yang berdimensi habluminannas maupun habluminallah, sehingga terwujudnya suasana masyarakat yang rukun dan hidup saling berdampingan,” terang bupati. Acep juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara silaturahmi ini yang dikemas dalam jalan-jalan bersama para ulama se Kuningan ke Kebun Raya Kuningan. Meski di tengah pandemic Covid-19, namun acara ini tetap bisa dilaksanakan. Terlebih acara ini merupakan wujud dari sinergitas antara pemerintah daerah dengan para ulama yang dikaitkan dengan tiga momen penting. Yakni Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah, Hari Kemerdekaan RI ke-75, dan Hari Jadi Ke 522 Kuningan. Menurut bupati, Kebun Raya Kuningan merupakan salah satu implementasi dari pembangunan fisik yang harus dibanggakan serta dipublikasikan oleh para kiai dalam ceramahnya kepada seluruh masyarakat. “Tak hanya kepada masyarakat, para kiai juga dapat mengenalkan KRK ini pada santri didiknya di pesantren. Bahwa di Kebun Raya Kuningan mereka tak hanya menikmati keindahan alam saja melainkan juga dapat melihat tanaman tematik yang bisa dipelajari bersama sebagai bentuk edukasi tambahan,” katanya. KRK ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kuningan yang membutuhkan dorongan untuk kemandirian masyarakatnya. Salah satunya dengan pendekatan pemahaman agama yang dibingkai oleh kekuatan etika, kemauan untuk hidup rukun, damai dan bermartabat. Kesemuanya dapat berjalan dengan tetap mengedepankan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. “Melalui momen ini mari kita tingkatkan kepedulian kita dalam menjaga serta melestarikan alam sekitar. Semua ini demi menjaga keseimbangan dan keutuhan sember daya alam yang kita miliki untuk keberlangsungan hidup kita hari ini, esok dan kemudian hari,” jelasnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: