DPRD Mulai Batasi Kunker
KUNINGAN – Kritikan demi kritikan dari berbagai pihak terkait seringnya anggota DPRD Kuningan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah di tengah pandemi Covid-19, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE. Dia memastikan DPRD lebih selektif untuk membatasi kunker dalam situasi sekarang ini. “Kita kunker melihat zona yang dikunjungi. Kalau dianggap zonanya aman ya kita kunjungi, tetapi kalau zona merah kita tidak akan memaksakan,” kata Nuzul saat diwawancarai sejumlah media usai sidang paripurna Rancangan Perubahan APBD TA 2020, Senin (14/9). Tak hanya untuk kunker keluar, kata Zul –sapannya-, penerimaan kunker dari luar daerah pun akan diseleksi dan dibatasi. Bagi DPRD yang berencana hendak berkunjung ke DPRD Kuningan, akan dilihat berasal dari zona apa daerahnya. “Kalau zona merah, ya pasti kita tolak. Saya sudah instruksikan kepada sekretariat untuk dibatasi. Kecuali kalau pimpinan maksimal 3 orang,” ujarnya. Saat ini, lanjut Zul, sudah ada DPRD dari daerah luar yang berencana akan berkunjung ke DPRD Kuningan, salah satunya dari DPRD Tasikmalaya. Rencana kunjungannya sudah terjadwal seminggu sebelumnya di Sekretariat DPRD Kuningan. “Tapi saya instruksikan (kepada Sekretariat DPRD Kuningan) mulai Kamis (17/9) besok, untuk selektif terhadap yang akan berkunjung dari daerah luar. Juga bagi yang akan berkunjung keluar, harus selektif, termasuk jumlahnya,” tuturnya. Lalu bagaimana tanggapannya terkait kegiatan beberapa kunker DPRD Kuningan ke luar daerah, termasuk yang terakhir kunker Banggar DPRD Kuningan ke Kabupaten Pekalongan, Zul mengatakan beberapa waktu lalu belum ada peningkatan status Covid-19. Diakuinya pula, ada wakil ketua DPRD kota tetangga yang positif Covid-19, ada juga yang istrinya wakil ketua DPRD Banten positif Covid-19 sehabis kunker ke Pekalongan “Ya, itu harus bisa diwaspadai bersama,” ucap Zul. Lalu apakah dewan sudah siap untuk swab test dalam rangka deteksi Covid-19 di kalangan DPRD Kuningan, terlebih bagi yang baru pulang kunker dari Pekalongan, menurut Zul untuk hal tersebut hingga saat ini belum ada jadwal. Menurutnya, yang jelas semua anggota dewan yang kemarin berangkat kunker, lebih dulu dilakukan rapid test. “Kalau ada instruksi dari pemerintah harus diswab, ya semuanya harus diswab. Tapi kalau imbauan saja, itu kan namanya juga imbauan, kembali ke masing-masing. Kalau saya sudah 6 kali di-rapid test,” pungkas Zul. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: