Gerindra Makin Ogah Koalisi dengan Pemerintah
KUNINGAN–Pasca didepak dari posisi jabatan strategis di Alat Kelengkapan DPRD (AKD), PKB dan Partai Gerindra semakin solid untuk bersama menjadi oposisi pemerintah di bawah PDIP dan koalisinya. Bahkan khusus untuk Partai Gerindra di bawah kepemimpinan H Dede Ismail SIP MSi, semakin ogah berkoalisi dengan pemerintah. Pernyataan tegas untuk tidak berkoalisi dengan parpol pendukung pemerintah, disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan H Dede Ismail didampingi Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi, saat mengundang Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi makan bersama di RM Saung Ema, Jumat (18/9). Tanpa beban dan dengan gaya apa adanya, Dede menyatakan dirinya sejak dulu tidak terbiasa berkoalisi dengan pemerintah. “Saya (Gerindra, red) dari dulu memang tidak terbiasa berkoalisi dengan pemerintah. Terus terang saja, sekarang ini saya mungkin yang paling bahagia karena PKB kembali ke jalan yang benar,” tegas Dede sambil tertawa dan melirik Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih yang hanya tersenyum disamping Wabup Ridho. Dalam pertemuan di RM Saung Ema itu, PKB dan Gerindra mengundang belasan media. Tak ketinggalan pertemuan ketiga tokoh penting ini juga dihadiri para anggota Fraksi PKB dan Fraksi Gerindra Bintang, termasuk mantan Ketua Komisi I DPRD Drs H Gozali MPd (F-PKB) dan mantan Ketua Komisi II H Julkarnaen SSos (F-Gerindra Bintang). Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi mengaku, hadirnya dia dalam pertemuan tersebut tidak direncanakan. Ia secara kebetulan pulang dari takziah atas wafatnya almarhum dr H Sardjono, lalu menuju RM Saung Ema di Cigugur. “Ya ini hanya kebetulan saja, tadi habis takziah terus ke sini. Tiba-tiba ketemu sama teman-teman (PKB-Gerindra, red). Ya mudah-mudahan tidak diartikan dalam konotasi yang berbeda,” kata Wabup Edo kepada para wartawan. Saat didesak pertanyaan terkait hadirnya dalam pertemuan dua partai itu, Wabup Edo –panggilan akrabnya- kembali mengatakan kehadirannya hanya sebatas kebetulan, sehingga ia menganggap pertemuan itu silaturahmi. Edo pun mengelak pertemuan itu sekaligus membahas soal Pilkada 2023, pasca PKB dan Gerindra didepak dari unsur pimpinan AKD. “Ya silaturahmi saja, kalau itu (pilkada, red) masih jauh lah,” singkatnya. Ketua DPC Gerindra Kuningan H Dede Ismail SIP MSi yang juga Wakil Ketua DPRD, menjelaskan jika kehadiran Wabup Edo di antara pertemuan kedua partai tersebut karena kebetulan kenal dekat. Hadirnya Wabup Edo pun hanya sebagai silaturahmi biasa saja. “Bagi saya karena kedekatan saja, beliau (Wabup Edo, red) suka komunikasi, ngobrol bareng dengan saya, suka nelepon, suka sharing. Sebagai sahabat ya kita coba menyamakan persepsi untuk membangun Kuningan sekarang atau membangun masa depan Kuningan yang akan datang,” ucap Dede Ismail. Ditanya apakah pertemuan Gerindra dengan PKB sebagai manuver politik akibat adanya reposisi AKD, Deis menegaskan, bahwa dalam perpolitikan, hal seperti itu dinamis. Sehingga harus pandai bermain strategi layaknya permainan catur, terlebih Dede sendiri kini menjadi Ketua Pengcab Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Kabupaten Kuningan. “Kami dua fraksi yang tidak diajak komunikasi oleh koalisi yang sekarang di pemerintahan, bagi kami hal biasa lah. Tapi saya memang tidak terbiasa dengan koalisi pemerintahan, dan Gerindra bukan partai kecil lagi. Kami juga partai politik yang mempunyai keinginan untuk menempatkan kader-kadernya di lembaga eksekutif, saya sampaikan Gerindra akan mencalonkan untuk Pilkada Kuningan,” tegas Dede Galang, sapaan akrabnya. Sementara itu Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi, dengan penuh hati-hati di hadapan para awak media, mengungkapkan pertemuan tersebut sama sekali bukan karena adanya sesuatu pasca perombakan AKD, yang mengakibatkan anggota fraksinya diganti dari posisi ketua Komisi I. “Bagi kami soal roling di AKD itu biasa. Tidak masalah, toh saya masih Wakil Ketua DPRD. Mohon agar teman-teman media jangan memberitakan yang lain,” pinta Ujang. Fraksi PKB sendiri di DPRD awalnya masuk dalam koalisi parpol pendukung pemerintah. Namun pasca kejadian kemarin, kini PKB bernasib sama dengan Gerindra, tidak lagi memiliki posisi jabatan penting di AKD. Suasana ini jelas membuat suhu di gedung dewan Kuningan kembali memanas, dan diprediksi akan berlangsung hingga menjelang pilkada mendatang. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: