Milad ke-54, Kohati Diskusi Peran Perempuan
KUNINGAN – Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Kuningan memperingati milad Kohati yang ke 54 tahun. Tema pada tahun ini “Karya Kohati untuk Perempuan Indonesia”. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada perayaan milad kali ini, Kohati Cabang Kuningan merayakannya dengan suasana outdoor di Bumi Perkemahan Ipukan Kecamatan Cigugur, selama dua hari lalu. Kegiatan milad ini diikuti oleh kader Kohati Komisariat se-wilayah Cabang Kabupaten Kuningan. Terdapat berbagai inovasi dalam perayaan milad kali ini. Berbagai rangkaian acara yang menarik dan syarat akan makna sukses diselenggarakan oleh organisasi ini. Di antaranya tasyakuran, diskusi bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kuningan, outbond, serta mengadakan serangakaian lomba tingkat Jawa Barat. Acara dibuka secara langsung oleh Gozin Muslim, Ketua Umum HMI Cabang Kuningan. Dalam sambutannya, Gozin berpesan agar Kohati selalu dapat bersinergi dalam berbagai hal positif, yang dapat membawa kemajuan bagi Kabupaten Kuningan khusunya dan Indonesia pada umumnya. Sementara, Ketua Umum Kohati Cabang Kuningan Diah Maulidiah mengatakan, saat ini Kohati Cabang Kuningan sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya organisasi. Hal itu bertujuan agar dapat menghasilkan karya nyata untuk Kuningan dan Indonesia. “Oleh karena itu, dalam rangkaian kegitan milad tahun ini, juga diselenggarakan lomba esai, musikalisasi, dan desain grafis yang tidak lain bertujuan untuk menggali potensi kader-kader Kohati,” kata Diah. Setelah sambutan dan melakukan pemotongan tumpeng, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Bunda Ani dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kuningan. Sebelum memulai diskusi, Bunda Ani membacakan sambutan Hj Ika Siti Rahmatika selaku pembina organisasi perempuan, sekaligus istri Bupati Kuningan. Dalam sambutannya, Ika berpesan agar perempuan dapat meningkatkan partisipasi dan memberikan sumbangsih yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya. Setelah itu, diskusi dimulai oleh Bunda Ani dengan membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias mengikuti jalannya diskusi dengan melontarkan berbagai pertanyaan seputar masalah perempuan, cara memberdayakan perempuan serta sejauh mana program yang berusaha dirancang pemerintah, untuk meningkatkan martabat perempuan dalam masyarakat maupun pemerintahan. Bunda Ani sendiri, langsung memaparkan tentang program-program yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk pemberdayaan perempuan. Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya keberadaan organisasi-organisasi perempuan sebagai penopang pembangunan. “Perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam setiap aspek kehidupan. Perempuan memiliki fungsi di keluarganya sebagai istri atau anak, yang harus dapat memberikan pengaruh positif di keluarganya, juga sebagai Ibu yang harus dapat mendidik anak-anaknya dengan baik agar menjadi generasi yang cerdas dan berkarakter, sehingga dapat berkontribusi baik bagi pembangunan bangsa,” paparnya. Selain itu, kata Bunda Ani, perempuan juga memiliki fungsi sosial, yakni untuk dapat berkontribusi positif di lingkungannya dengan berbagai karya, tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan. “Saya mengajak Kohati Kuningan untuk berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan perempuan,” ajak Bunda Ani, seraya dinasnya siap menerima kritik dan saran atas kegiatan program perempuan Kuningan. Setelah diskusi, acara milad Kohati ini dilanjutkan dengan kegiatan outbond yang mengambil konsep “Tadzabur Alam”. Pada siang hari, peserta mengikuti berbagai permainan di alam dan malam harinya kegiatan diisi dengan diskusi bersama Yunda Rani, dosen Universitas Kuningan juga alumni Kohati. Setelah itu pada acara malam hari, ditutup dengan kegiatan pentas seni oleh para kader HMI dan tamu undangan.(muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: