Manfaatkan Waktu Luang, Gelar Program Tahfidz Alquran

Manfaatkan Waktu Luang, Gelar Program Tahfidz Alquran

KUNINGAN-Berbagai cara dilakukan sejumlah pelajar di Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya, dalam mengisi waktu sekaligus menimba ilmu agama di tengah wabah pandemi Covid-19. Mereka mengikuti program Tahfidz Alquran di rumah, dengan penerapannya 1 juz dalam 3 hari. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu cara menyeimbangkan pengetahuan para siswa dan siswi, yang selama ini membatasi kegiatan belajar di sekolah. Mereka terpaksa harus belajar mandiri dengan cara membentuk kelompok belajar di rumah, dalam hal ini kelompok Tahfidz Quran. Pencetus ide kegiatan sekaligus pengasuh program Tahfidz Belajar Alquran di Rumah, Enra Saefullah menuturkan, peran aktif semua elemen masyarakat untuk selalu bersama-sama peduli terhadap pendidikan agama, sangat penting dilakukan di tengah wabah pandemi Covid-19 ini. Peran tersebut juga sekaligus dalam upaya membekali ilmu agama kepada anak-anak sejak usia dini. “Dari sinilah muncul ide saya untuk mengadakan kegiatan Tahfidz Alquran dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Selain memberikan asupan ilmu agama kepada generasi muda, kami juga berharap siswa atau siswi yang pada saat ini kegiatan belajar di sekolahnya dibatasi, dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya,” harap Enra, Minggu (25/10). “Alhamdulilah, respons warga di sini sangat baik. Namun lebih dari itu ada hikmah yang bisa kami petik, yaitu khususnya generasi muda Desa Pajambon untuk terus berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah  SWT,” imbuhnya. Lebih jauh Enra menjelaskan, peserta program Tahfidz Alquran tersebut merupakan siswa-siswi SD yang juga warga Desa Pajambon. Program tersebut merupakan program gelombang kedua. Pada gelombang sebelumnya atau gelombang pertama, ada 4 peserta telah berhasil menyelesaikan 1 juz dalam jangka waktu selama 3 hari. “Alhamdulillah meski dilaksanakan seadanya di tengah keterbatasan, namun program ini terbilang sukses. Para peserta juga tidak dipungut biaya sepeser pun. Walaupun begitu, kita tidak menolak bagi setiap orang tua siswa yang mau menyisihkan hartanya,” ujar Enra. Enra menambahkan, respons bagus dari orang tua siswa membuat dirinya terus bersemangat dalam mengembangkan program tersebut. Bahkan ke depan ia bertekad akan melaksanakan gelombang berikutnya atau gelombang ketiga, dengan peserta khusus siswa-siswi SMP. Targetnya, 29 juz dengan kurun waktu 3 hari 3 malam. Bahkan untuk gelombang keempat, khusus siswa-siswi SD sudah banyak yang mendaftarkan diri, namun begitu dirinya tetap membatasi jumlah peserta. “Sengaja kami batasi para peserta agar kami dapat memantau perkembangan peserta, sehingga hasilnya pun dapat sesuai dengan tujuan kami. Yang kami utamakan adalah kualitas, bukan kuantitas. Dan yang terpenting para peserta dapat fokus dengan materi yang disampaikan,” pungkasnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: