Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi

Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi

KUNINGAN–Jajaran Sat Reskrim Polres Kuningan tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembuang bayi ke Sungai Ciporang, Desa Pajawan Lor, Kecamatan Ciawigebang, beberapa hari lalu. Saat diketemukan warga, kondisi mayat bayi sudah tidak utuh dengan bagian kaki sebelah kiri putus. Mayat bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu, mulanya disangka sebuah bangkai oleh warga setempat. Sebab posisinya mengambang di atas aliran sungai, bahkan sempat terlihat sedang dimakan biawak. Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Danu Raditya menegaskan, kasus tersebut kini dalam penyelidikan pihak berwajib. Petugas masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti di lapangan. Namun dia merasa yakin jika kasus ini akan segera terungkap dan pelaku pembuang bayi segera ditangkap. “Masih dalam penyelidikan dan masih dicari identitas orang tua dari mayat bayi yang ditemukan kemarin. Penyidik terus mendalami kejadian ini,” terangnya. Kasat Danu menjelaskan, jika bayi yang dibuang ke aliran sungai itu diperkirakan belum lama dilahirkan dari rahim ibunya. Sebab, saat ditemukan warga, kondisi mayat bayi masih terdapat tali pusar yang menempel. “Dari kondisi bayi itu masih terdapat tali pusar yang menempel pada bayi, kemungkinan bayi ini baru dilahirkan. Oleh ibunya kemudian dibuang ke sungai. Ini baru dugaan kami,” tukasnya. Dia juga menyampaikan, kasus pembuangan bayi pada tahun ini telah terjadi sebanyak dua kali. Kasus pertama terjadi pada 21 Agustus 2020 lalu di mana warga Desa Cantilan, Kecamatan Salajambe menemukan sesosok mayat bayi yang sudah membusuk. “Penemuan mayat bayi tahun ini ada dua, itu keduanya masih ada tali pusar, dugaan bayi tersebut baru lahir dibuang. Sampai sekarang orang tuanya belum ditemukan, kalau sudah pasti langsung diekspos,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Desa Pajawanlor, Yaser Munawar menuturkan, jika mayat bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga terbawa arus di Sungai Ciporang. Anggota tubuh bayi malang itu hilang lantaran dimakan hewan. “Jadi pada pagi hari, salah seorang warga melihat ada bangkai mengambang di aliran sungai. Karena curiga warga kemudian mendekat, dan mendapati bangkai tersebut merupakan mayat bayi yang mulai membusuk. Selanjutnya warga melapor ke desa dan diteruskan ke kepolisian,” sebut Kades Yaser. Dia juga membenarkan, bahwa kondisi tubuh mayat bayi itu juga sudah tidak utuh lagi. Bahkan saat warga menemukan mayat itu, sempat terlihat ada seekor biawak yang sedang memakan bagian kaki. “Mayat itu disangkanya bangkai lagi dimakan sama biawak. Saat dilihat warga yang sedang dimakan kakinya dan badannya terbawa aliran sungai. Warga kemudian mengejar mayat yang hanyut itu, kemudian mengangkatnya dari air. Kami menduga, mayat bayi itu sengaja dibuang oleh orang tuanya saat baru melahirkan. Karena saat ditemukan tali pusar masih melekat,” tuturnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: