Warga Cimeong Nyaman di Tempat Baru

Warga Cimeong Nyaman di Tempat Baru

KUNINGAN–Sejak terjadi bencana longsor hingga pergerakan tanah pada 2017 di Desa Cilayung Kecamatan Ciwaru Kuningan, seluruh warga khususnya di Dusun Cimeong terpaksa diungsikan. Sebab akibat bencana tersebut, hampir semua rumah warga rusak parah sehingga tak dapat ditempati kembali.

Tak kurang sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Cimeong Desa Ciwaru harus direlokasi. Tempat tinggal mereka tak bisa lagi dihuni, sebab dikhawatirkan terjadi bencana susulan yang dapat membahayakan jiwa masyarakat.

Selama kurang lebih empat tahun ini, warga telah menempati rumah hunian baru di tempat relokasi yang berada di Dusun Mekarsari Desa Cilayung. Sebagian besar masyarakat kini merasa nyaman dan tidak khawatir berada di tempat baru, sebab tak lagi dibayang-bayangi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Seperti diutarakan seorang warga yang menempati hunian baru di Dusun Mekarsari Desa Cilayung, Budin (55). Sudah sekitar empat tahun terakhir, Ia bersama keluarganya merasa nyaman dan cukup betah di tempat baru.

“Di sini sangat nyaman dibanding dengan sebelumnya. Kurang lebih empat tahun sudah berlalu, di sini kami senang bisa menghirup udara segar. Walapun sehari-hari harus bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ucapnya.

Tak jauh berbeda disampaikan warga lain, Beni (66). Kini sudah tak lagi dibayangi rasa waswas ketika musim penghujan yang biasanya berpotensi terjadi bencana alam.

“Alhamdulillah, di tempat baru ini cukup nyaman dan perasaan juga tak dihantui oleh ancaman bencana,” tukasnya.

Ia menceritakan, musibah bencana alam yang terjadi pada awal 2017 lalu menjadi tragedi memilukan. Sebab seluruh masyarakat harus mengungsi akibat rumah tempat tinggal terdampak bencana longsor.

“Ya waktu itu kejadian longsor, kami sangat khawatir. Sebab antar rumah saling berbenturan, ada juga rumah yang hancur dihantam longsor,” ujarnya.

Namun saat ini, Ia merasa bersyukur, karena dibantu pemerintah daerah dalam menempati hunian baru di tempat relokasi yang cukup aman dari kebencanaan. Meski ketersediaan air tak seperti di Dusun Cimeong yang terus mengalir, tapi di tempat baru tidak lagi dihantui bencana alam.

“Tapi kami tetap berharap, untuk ketersediaan air mungkin dari pemerintahan bisa membantu mengirimkan air. Baik dua minggu sekali maupun satu bulan, sebab air di perumahan relokasi ini susah,” pungkasnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: