Lagi, Disdikbud Kuningan Lockdown

Lagi, Disdikbud Kuningan Lockdown

KUNINGAN–Sempat pernah lockdown akibat adanya pegawai terpapar Covid-19 di awal bulan, kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan kembali melakukan tindakan serupa. Langkah penutupan kantor Disdikbud ini dilakukan selama empat hari dimulai pada hari ini (21/6) hingga 25 Juni 2021. Instansi ini kembali memberikan layanan kepada masyarakat mulai Senin (28/6) mendatang.

Hal tersebut tertuang pada surat nomor 800/3643/Umum tentang pemberitahuan penutupan sementara Kantor Disdikbud Kuningan. Salah satu poin surat itu berisi informasi mengenai salah seorang pegawai di lingkup Disdikbud Kuningan yang terpapar Covid-19.

“Dikarenakan salah seorang pegawai di lingkup Disdikbud Kuningan terpapar Covid-19, maka dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 dengan ini kami beritahukan bahwa Kantor Disdikbud ditutup dan tidak melaksanakan pelayanan selama 4 hari pada 22-25 Juni 2021,” tulis surat tersebut.

Selama penutupan sementara, semua pegawai Disdikbud tetap melaksanakan tugasnya di rumah masing-masing secara Work Form Home (WFH). Semua ASN agar tetap mengisi kegiatan kinerja pada e-kinerja.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Drs H Uca Somantri MSi melalui Sekretaris Disdikbud H Muhamad Mutofid SH MSi saat dikonfirmasi Radar, kemarin (21/6), membenarkan kaitan dengan keputusan untuk menutup sementara pelayanan langsung di Disdikbud Kuningan. Hal ini disebabkan ada pegawai yang terpapar Covid-19, sehingga kantor kedinasan harus steril tidak ada aktivitas sementara waktu.

Menurut Mutofid, langkah lockdown selama lima hari ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. “Iya betul, penutupan sampai tanggal 25 Juni. Kalau secara pribadi, yang namanya lockdown ya berarti bekerja dari rumah ya. Karena virus itu kan bisa saja nempel dan hidup, jadi harus steril dulu. Kalau tidak di-lockdown, dikhawatirkan akan berimbas ke pegawai yang lain. Ini langkah antisipasi yang bisa kami lakukan,” ujarnya.

Dia menyebut, tindakan serupa berupa penutupan pelayanan juga terjadi di kementerian. Kantor kementerian lockdown akibat ada pegawainya yang terpapar Covid-19.

“Jadi di kementerian juga ada yang lockdown, tidak ada yang masuk, jadi berbeda dengan WFH 25 persen. Kalau lockdown berarti total tidak ada pegawai yang masuk, tapi jangan sampai lockdown di kantor tapi orang-orangnya malah bepergian, jadi tetap harus diam di rumah untuk bekerja optimal,” papar Mutofid.

Bahkan pada Senin (21/6), pihaknya hanya masuk kerja selama setengah hari. Namun pada Selasa (22/6) ini sudah dimulai lockdown secara total. \"Tadi (kemarin, red) semua pegawai Disdikbud tetap masuk kerja. Tapi pas siangnya, semua pegawai diinstruksikan untuk pulang. Dan mulai Selasa, baru lockdown total. Pelayanan bisa diberikan dari rumah selama masa penutupan,\" terang Mutofid.

Sementara berdasarkan update data Covid-19 pada Senin (21/6), tercatat total kasus terkonfirmasi positif tembus 7.695 orang. Total kasus ini ada kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 89 orang, dari jumlah 7.606 orang. Untuk pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 6.143 orang, sedangkan kasus kematian akibat Covid-19 sejumlah 200 orang. Masih terdapat 1.352 orang yang kini menjalani karantina atau kasus aktif positif Covid-19.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: