Kasus Kematian Positif Covid-19 Tembus 204 Orang

Kasus Kematian Positif Covid-19 Tembus 204 Orang

KUNINGAN–Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan belum mereda. Bahkan jumlah kasus aktif positif Covid-19 kini tembus 1.402 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan sejak Mei-Juni 2021. Bahkan kasus kematian akibat positif Covid-19 sudah mencapai 204 orang.

Jika melihat data Crisis Center Covid-19 Kuningan pada Selasa (22/6), tercatat total kasus positif sebanyak 7.760 orang. Ada kenaikan sebanyak 65 orang dalam sehari, dari total sebelumnya 7.695 orang.

Adapun untuk pasien yang dinyatakan sembuh sudah ada 6.154 orang. Sedangkan kasus kematian akibat positif Covid-19 bertambah empat orang dalam sehari, sehingga kini totalnya 204 orang.

Adanya paningkatan kasus Covid-19 yang hampir merata di hampir semua wilayah khususnya Jawa Barat, membuat Gubernur Ridwan Kamil turun tangan. Hal itu terlihat saat rapat virtual komite percepatan penanganan Covid-19 yang diikuti langsung Bupati H Acep Purnama SH MH.

Hadir pula Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Asda II Setda Dr Deni Hamdani, Kepala Dinas Kesehatan dr Hj Susi Lusiyanti MM dan Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu Permana SSTP MSi. Dalam rapat virtual itu, Gubernur Ridwan Wakil meminta, agar seluruh kepala daerah memiliki porsi tempat tidur pasien Covid-19 di atas 30 persen dari total kapasitas.

Apabila terjadi situasi darurat, Satgas Covid-19 Jabar akan bahu membahu bersama TNI-Polri serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar untuk membuat sebuah rumah sakit darurat bagi pasien Covid-19.

“Yaitu dengan mengonversi hotel, apartemen sebagai ruang isolasi dan juga rumah sakit darurat dalam bentuk tenda militer di lahan-lahan TNI-Polri yang sudah dikoordinasikan,” imbuh Kang Emil.

Selain itu, Pemprov Jabar sedang membuka rekruitmen 400 relawan medis yang terdiri dari dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik, ahli rekam medis, sanitarian, nutrisionis serta radiografer. Pendaftaran masih dibuka melalui fitur Daftar Relawan yang ada di aplikasi Pikobar hingga batas penutupan pendaftaran 30 Juni 2021.

“Minggu ini juga kita dengan anggaran APBD mencari relawan medis sebanyak 400 orang sudah diumumkan dan didaftarkan di Pikobar,” kata Emil.

Bahkan untuk membantu melakukan 3T (Tracing-Testing-Treatment) secara masif, Emil akan melibatkan Tim Penggerak PKK dan anggota pramuka se-Jabar.

“Kemudian untuk menguatkan tracing, kami meminta bantuan tim penggerak PKK dan pramuka untuk bisa membantu menjadi relawan tracing tentunya dengan bimbingan dari kadinkes yang sudah punya program Puspa di puskesmas,” paparnya.

Kemudian penguatan di level puskesmas, lanjutnya, akan terus ditingkatkan. Sehingga nanti yang masuk rumah sakit hanya pasien yang bergejala berat.

“Jadi, kalau kasus gejalanya ringan bisa dirawat di area puskesmas. Bisa juga di ruang-ruang isolasi di desa dan kelurahan, yang memang sudah dibiayai salah satunya oleh yang namanya Dana Desa,” ungkapnya.

Saat ini di Jabar hanya ada dua daerah yang berada di zona merah yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan untuk tingkat kesembuhan berada di angka 90,3 persen.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: