TMMD Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah, Siswa SMK Bantu Pindahkan Material
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 di Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, sudah dimulai. Ada beberapa program pembangunan fisik dan nonfisik yang dilaksanakan dalam kegiatan kali ini. Seperti apa?
M TAUFIK & MUMUH MUHYIDDIN, Kuningan
PARA prajurit mulai menggarap pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk warga. Berlokasi di pemukiman warga di RT 02/02, Dusun Cilimus, pembangunan IPAL tersebut akan bermanfaat untuk menampung limbah rumah tangga dari sekitar 25 KK di lokasi tersebut.
Proses pembangunan IPAL tersebut mendapat perhatian khusus Danrem 063/SGJ Mayor Elkines Villando Dewangga dengan melihat langsung proses pengerjaannya didampingi Dandim Kuningan Letkol Czi David Nainggolan serta pejabat dari Dinas PUTR, kemarin.
\"Pembangunan IPAL ini, memang nilai strategisnya adalah satu, yaitu setelah adanya IPAL tidak akan mencemari sungai yang ada di bawahnya. Karena kalau sungai sudah tercemar sumber air pun sudah tidak ada,\" kata Mayor Elkines.
Dijelaskan Elkines, pembangunan IPAL ini adalah untuk menampung limbah dari kotoran WC, limbah cucian, ataupun limbah rumah tangga lainnya yang nantinya diolah kemudian keluarnya air bersih.
\"Yang namanya limbah kalau tidak dikelola dengan baik, ini akan berdampak dan mengganggu masyarakat sekitar. Bukan saja bagi kesehatan tapi bisa mengganggu ketertiban, keindahan dan kenyamanan bagi lingkungan itu sendiri,\" ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan dibangunnya IPAL warga Dusun Cilimus Desa Jamberama akan dengan mudah membuang limbah rumah tangganya. \"Kondisi lingkungan akan menjadi bersih dan terbebas dari wabah penyakit yang yang ditimbulkan dari limbah tersebut,\" ucapnya.
Sementara itu, SMK Al - Ihkyar Selajambe mendukung TMMD ke-111 di Desa Jamberama, dengan menurunkan siswa siswinya untuk membantu TNI dan warga melaksanakan pemindahan material untuk pembangunan jembatan Sungai Citonjong, yang terletak di RT 05 RW 01 Dusun Cilimus, Desa Jamberama.
Jembatan yang membentang sepanjang 20 meter, lebar 1,5 meter di atas Sungai Citonjong ini, memang kondisinya sudah rapuh dan sangat mengkhawatirkan bagi warga yang melewatinya karena terbuat dari bambu.
Guru SMK Al - Ihkyar Selajambe, Dian mengungkapkan, kedatangannya bersama 30 orang siswa siswinya tak lain adalah untuk membantu para prajurit TNI dan warga dalam melaksanakan pembangunan jembatan. \"Ini sebagai bentuk dukungan dari sekolah kami yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan TMMD di Desa Jamberama. Kami ingin berbaur bersama warga di sini dan juga bapak-bapak TNI,\" ungkap Dian Rabu (23/6).
Dian menuturkan, tidak hanya sekadar berpartisipasi, namun kedatangannya dengan puluhan siswa tersebut adalah ingin memberikan pemahaman tentang indahnya kebersamaan dan semangat gotong royong serta meningkatkan jiwa sosial dikalangan generasi muda. \"Momen ini sangat bagus untuk para siswa agar lebih memahami artinya kebersamaan, menumbuhkan empati kepada orang lain, dan peduli terhadap sesama,\" ujarnya.
Sementara itu, Dan SSK TMMD ke - 111 TA 2021 Kapten Kav Suharto menjelaskan, pembangunan jembatan Sungai Citonjong ini menjadi sasaran fisik program TMMD ke - 111. Mengingat jembatan tersebut menjadi akses utama bagi warga Dusun Cilimus untuk memperoleh hasil buminya dari hutan.
\"Jembatan ini merupakan jalan penghubung antara RW 01 dan RW 02. Selain bertani, warga di sini juga merupakan petani kebun. Mereka sering ke hutan untuk mengambil hasil buminya berupa pala, kopi, dan kapol. Jembatan ini jalan satu - satunya bagi mereka untuk pergi ke hutan,\" tutur Kapten Kav Suharto. Ia menambahkan, untuk pengerjaan jembatan ini baru tahap pembuatan rangka jembatan yang sudah mencapai 36 persen. Dan, pemindahan material berupa pasir dan batu kali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: