Keluarga ODGJ Minta Maaf

Keluarga ODGJ Minta Maaf

KUNINGAN – Setelah diberitakan berbagai media, akhirnya persoalan dugaan penganiayaan terhadap Ketua MWC NU Mandirancan oleh pelaku ODGJ, mendapat perhatian banyak pihak.

Keluarga pelaku pun sudah meminta maaf, dan membenarkan jika pelaku benar-benar ODGJ yang kala kejadian di momentum HSN, telah menganiaya korban dengan memukul kepala memakai batu, hingga korban terluka.

Penjelasan pihak korban dan keluarga pelaku pemukulan yang terjadi di Desa Randobawagirang Kecamatan Mandirancan, disaksikan pihak kepolisian baik dari Polsek Mandirancan maupun dari Polres Kuningan, termasuk pihak pemdes setempat dan juga Komandan Banser Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi.

“Selaku perwakilan keluarga dari saudara Sobari (pelaku, red), saya Nasirudin menyampaikan bahwa saudara Sobari benar mengalami gangguan kejiwaan sudah sejak lama. Kami sebagai keluarga sudah berikhtiar mengobati saudara Sobari ke Rumah Sakit Jiwa di Bogor pada tahun 2016, dan ikhtiar-ikhtiar lainnya sampai akhirnya kedua orang tua kami meninggal,” kata Nasirudin, kemarin (28/10).

Nasirudin membenarkan telah terjadinya pemukulan yang dilakukan Sobari terhadap Jaenal Aripin selaku Ketua MWC NU Mandirancan. Saat itu, tepatnya usai upacara HSN, Sobari kambuh penyakitnya dan Jaenal Aripin berusaha untuk menenangkan Sobari, namun malah dipukul memakai batu.

“Agar tidak terjadi kejadian serupa yang membahayakan jiwa terhadap masyarakat lain oleh saudara Sobari, kami memohon kiranya pemerintah daerah dapat mengambil langkah penanganan dan membantu penyelesaian masalah saudara kami ini sampai tuntas,” pinta Nasirudin.

Dengan segala keterbatasan dan karena tidak ada yang merawat, kata Nasirudin, maka pihaknya menyerahkan penanganan Sobari kepada pihak pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) untuk menangani penyembuhan Sobari.

“Permohonan maaf kami sampaikan kepada semua pihak atas kejadian ini, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,” ucapnya.

Sementara itu, korban penganiayaan, Ketua MWC NU Mandirancan Ustad Jaenal Aripin menyampaikan, musibah yang menimpa dirinya pada Jumat lalu itu diharapkan bisa membawa hikmah, pelajaran, serta tindakan yang proporsional, sehingga kejadian ini tidak terulang di kemudian hari di mana pun.

“Mari kita kedepankan komunikasi, sinergitas, sikap responsif dan preventif sekecil apapun dalam setiap permasalahan, baik di tingkat RT/RW maupun tingkat atasnya,” ajak Jaenal.

Musibah yang menimpanya itu, memberikan pelajaran betapa pentingnya peran serta tugas dan fungsi pelayanan kemasyarakatan, dari level paling bawah dan tentunya langkah tindakan nyata penyelesaiannya harus cepat dilakukan.

Dengan demikian, kata Jaenal, fungsi dan peran pemerintah, khususnya aparat keamanan yang melayani masyarakat secara lahir serta ulama berdakwah ke masyarakat secara batin, dengan mengajarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dan akhlakul karimah, bisa bersinergi dengan baik.

“Sehingga hal itu bisa mewujudkan masyarakat yang kondusif, berakhlakul karimah serta maju lahir batin,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, sudah dilakukan langkah-langkah melalui musyawarah yang dihadiri oleh unsur pemerintahan, baik tingkat desa sampai kecamatan, pihak polsek dan polres, Satpol PP, Dinsos dan Kasatkorcab Banser Kuningan. Musyawarah dilakukan di kediaman kepala Desa Randobawagirang Kecamatan Mandirancan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: