Ini 3 Kampung Mati di Kuningan, Korban Pergerakan Tanah, Tapi Masih Disambangi Warga saat Siang Hari

Ini 3 Kampung Mati di Kuningan, Korban Pergerakan Tanah, Tapi Masih Disambangi Warga saat Siang Hari

Rumah warga Kampung Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan yang tidak dihuni lagi karena rawan pergerakan tanah. (tangkapan layar)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Wilayah Kabupaten Kuningan termasuk daerah rawan bencana alam di Jawa Barat. Antara lain longsor, pergerakan tanah dan banjir. 

Malahan hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan masuk dalam zona rawan bencana alam. 

BACA JUGA:Catatkan Sejarah, Maxi Yamaha Day Hadir di Kaltim untuk Pertama Kalinya

Tak heran jika masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan selalu waspada ketika musim hujan datang.

Kejadian hebat bencana alam berupa pergerakan tanah pernah terjadi beberapa tahun lalu di beberapa desa. 

Peristiwa ini memaksa warga harus meninggalkan kampung halamannya dan mengungsi ke lokasi yang aman. 

Bahkan pemerintah daerah harus menyiapkan hunian sementara (huntara) untuk ditempati warga yang terkena musibah bencana alam.

BACA JUGA:Blok Batu Kuda Gunung Ciremai Terbakar, BPBD Kuningan dan Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api

Dari sejumlah bencana alam pergerakan tanah, ada tiga kampung yang akhirnya oleh pemerintah daerah dinyatakan terlarang untuk ditempati kembali. 

Sebab, ketiga kampung tersebut sangat rawan jika dihuni kembali karena berpotensi terjadi lagi pergerakan tanah. 

Selain itu juga mengancam keselamatan penghuninya. Hal ini tidak terlepas dari penelitian BMKG yang turun langsung ke lapangan.

Karena itu pemerintah melarang wargs untuk tinggal di rumah lamanya.

BACA JUGA:Tiga RT di Desa Cipetir Lebakwangi Alami Kekeringan, Polres Kuningan Kirim 2 Truk Tangki Air Bersih

Pemerintah bekerjasama dengan PLN memutuskan untuk mematikan aliran listrik ke rumah-rumah warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: