Penting Untuk Diperhatikan, Inilah 10 Penyakit Pada Kucing yang Rentan Terjadi Beserta Ciri-Cirinya

Feline lower urinary tract disease (FLUTD) merupakan penyakit yang menyerang kandung kemih atau saluran kencing pada kucing.

BACA JUGA:Apa Bedanya Jenis Makanan Basah Dan Kering Untuk Kucing? Simak Penjelasannya!

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit saluran kencing bagian bawah melibatkan situasi stres, lingkungan dengan banyak kucing, atau suatu situasi yang mendadak berubah.

Tanda-tanda bahwa kucing menderita penyakit ini yaitu: sering minum, kesulitan kencing, urine berdarah, perilaku buang air kecil di tempat yang tidak biasa, rasa sakit saat kencing, depresi, dehidrasi, kurang nafsu makan, dan muntah.

Pengobatan untuk kucing yang menderita penyakit saluran kencing bagian bawah dapat melibatkan penggunaan antibiotik atau obat-obatan yang bertujuan mengembalikan fungsi kandung kemih.

Namun jika kondisinya tidak membaik atau berulang, dokter hewan dapat merekomendasikan prosedur operasi yang disebut uretrostomi perineum.

BACA JUGA:Makanan Kucing Kampung Mudah Ditemukan di Rumah, Sehat dan Bergizi!

7. Feline panleukopenia virus (FPV)

Feline panleukopenia virus merupakan penyakit menular pada kucing yang disebabkan oleh infeksi feline parvovirus. 

Menurut American Veterinary Medical Association, anak kucing merupakan kelompok yang paling rentan terhadap virus ini. penularan ini terjadi melalui sentuhan langsung dengan urine, feses, atau cairan hidung dari kucing yang sudah terinfeksi.

Gejala yang dapat muncul termasuk: muntah, demam, penolakan untuk makan atau minum, kelemahan, diare, dan penurunan berat badan. Namun hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Pendekatan penanganan yang umumnya diterapkan adalah untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan yang bertujuan mengatasi muntah dan diare.

BACA JUGA:Catlovers Harus Hati-hati! 7 Penyakit Kucing Ini Ternyata Bisa Menular Ke Manusia

8. Rabies

Rabies adalah penyakit yang dapat ditularkan dari kucing kepada pemiliknya, menyerang otak dan sumsum tulang belakang semua mamalia, termasuk manusia. 

Sumber: