Kondisi 2 Macan Tutul Jawa yang Dilepas di Gunung Ciremai, Setelah 4 Tahun di Dalam Hutan Rimba
Kondisi Slamet Ramadhan dan Rasi, 2 macan tutul jawa yang dilepasliarkan di Gunung Ciremai. Foto kolase pergerakan yang terpantau GPS Collar beberapa tahun lalu.-BTNGC - Kolase-radarkuningan.com
BACA JUGA:Gegara Lirikan Mata, Selebgram Malaysia 'Trippy' Lihat Lukisan Prabu Siliwangi di Keraton Kasepuhan
Berarti upaya konservasi yang dilakukan selama ini berhasil. Oleh karena itu, ke depannya perlu dilakukan perbaikan habitat agar macan tutul tersebut dapat hidup dengan baik.
"Jadi selain macan tutul yang diperhatikan, kita juga harus menjaga satwa mangsanya. Karena kalau kekurangan makanan, macam tutul ini akan turun ke permukiman warga," kata Maman.
Pria asal Majalengka ini mengajak masyarakat dan mereka yang datang ke Gunung Ciremai untuk tidak melakukan perburuan satwa mangsa dari macan tutul.
Sebab hal ini akan sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup karnivora besar tersebut. Terkait dengan hasil pemantauan dengan camera trap, Maman menjelaskan, kondisi Rasi maupun Slamet Ramadhan terlihat baik.
Mereka sudah semakin besar dan menandakan bahwa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Kendati demikian, kemungkinan Rasi dan Slamet Ramadhan juga masih melakukan observasi untuk menemukan daerah kekuasaannya.
Indikasi itu terlihat dari pergerakan Rasi dan Slamet Ramadhan yang memiliki daya jelajah jauh lebih luas dari satwa asli Gunung Ciremai.
"Kondisi macam tutul di Gunung Ciremai seluruhnya baik dan tidak pernah ada yang turun ke permukiman penduduk," tuturnya.
BACA JUGA:Sofa Rusak Dicakar Kucing, Lakukan Hal Ini untuk Mengurangi Efek Cakaran Anabul
Dengan demikian, Maman menilai, kebutuhan mangsa bagi macan tutul dapat terpenuhi dengan baik di kawasan hutan.
BTNGC saat ini masih melakukan tahapan identifikasi dari terekamnya beberapa macan tutul asli Gunung Ciremai untuk menentukan apakah mereka adalah 3 individu berbeda atau sama.
Identifikasi ini dilakukan dengan membandingkan pola tutul, cacat atau luka bawaan, bentul telinga dan lainnya.
Proses identifikasi ini diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama, karena harus membandingkan hasil tangkapan dari camera trap yang satu dengan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: