Harap Sabar! Pengupasan Bukit Kembar Jalan Lingkar Timur Kuningan Belum Selesai

Harap Sabar! Pengupasan Bukit Kembar Jalan Lingkar Timur Kuningan Belum Selesai

Pengupasan bukit di Jalan Lingkar Timur Kuningan masih dilaksanakan. -Agus Sugiharto-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Masyarakat yang hendak melintasi Jalan Lingkar Timur Kuningan di Desa Garatengah dan Karangmangu masih harus bersabar karena akses tersebut masih ditutup.

Kegiatan pengupasan bukit kembar di Jalintim Kuningan masih belum selesai dilakukan. Sehingga sebagian akses Jalan Baru Kuningan itu, masih ditutup untuk masyarakat.

Pelaksana proyek yakni PT Feri masih melakukan pekerjaan di lokasi. Bahkan dikerahkan 4 alat berat untuk mempercepat pekerjaan. Termasuk truk pengangkut material tanah hasil pengupasan. 

Proyek senilai Rp 8 miliar ini, memang masih tahap pengerjaan. Namun ditargetkan segera rampung. Mengingat akses jalan baru Kabupaten Kuningan tersebut sangat dibutuhkan.

BACA JUGA:Pangling! Seperti Ini Penampakan Bukit Kembar Jalan Baru Kuningan

Di lokasi, terlihat tebing yang semula menjulang di kanan dan kiri jalan, kini sudah mulai landai. Sehingga tinggal melakukan penguatan pada dinding tebing agar tidak longsor.

Sayangnya beberapa hari terakhir, pengupasan tebing seringkali terkendala dengan masalah cuaca. Sebab, seringkali tiba-tiba turun hujan deras.

Pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal, trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Sedangkan trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja.

Penutupan ruas jalan Garatengah-Karangmangu berimbas terhadap kepadatan volume kendaraan di jalan nasional Kuningan-Cirebon. Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sejumlah titik.

BACA JUGA:Bukan Longsor! Bukit Kembar di Jalan Lingkar Timur Kuningan Sedang Dikupas

Banyak juga pengguna jalan yang berniat ke Ciawigebang atau wilayah timur Kuningan lainnya dari Cilimus, akhirnya menggunakan jalan alternatif Japara-Sindangbarang. Meski jalannya tidak terlalu lebar namun cukup mulus dan tidak macet.

Rafik, pengawas dari PT Feri menjelaskan, pengupasan bukit menggunakan empat alat berat. Tanah yang dikupas sengaja diturunkan ke badan jalan supaya lebih mudah diangkut oleh dump truk.

"Jadi banyaknya material tanah yang menutupi ruas jalan ini bukan karena longsor, tapi memang sengaja diturunkan tanahnya. Kan nantinya material tanah diangkut dump truk untuk dibuang ke tempat lain," kata Rafik.

Rafik menjelaskan, proses pengupasan tebing akhir-akhir ini sering terkendala kondisi cuaca. Di mana tiba-tiba sering terjadi turun hujan. Sehingga alat berhenti sementara melakukan pengupasan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca cerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: