Gunung Ciremai Konon Jaman Dulu Bernama Gunung Gede, Ada Desa yang Ngahyang

Gunung Ciremai Konon Jaman Dulu Bernama Gunung Gede, Ada Desa yang Ngahyang

Gunung Ciremai di jaman dulu konon dikenal dengan nama Gunung Gede. -BTNGC-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Gunung Ciremai di jaman dulu pernah dikenal dengan nama Gunung Gede, dalam sebuah riwayat cerita tutur di Kabupaten Kuningan.

Penamaan Gunung Gede ini, tidak lepas dari ukurannya yang memang sangat besar. Bahkan penamaan itu, diikuti dengan sebuah desa yang berada di bagian lereng.

Yakni, Desa Gede yang sekarang bernama Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Konon, dalam cerita tutur dikisahkan bahwa di dekat Desa Gede (sekarang Cibunar) pada jaman dulu adalah sebuah perkampungan.

Di kampung tersebut terdapat kelompok masyarakat yang menganut suatu keyakinan. Mereka keras menolak kedatangan Wali Songo yang hendak melakukan syiar.

BACA JUGA:Desa Terpencil di Kuningan Ini Dianggap Kampung Fiksi, Padahal Sudah Ada Sejak Kesultanan Cirebon

Sehingga karena takut dan tak mau menerima syiar itu, warga di Kampung Cibunar lantas memilih untuk ngahyang atau pindah ke alam maya.

Lalu bagaimana dengan Gunung Ciremai yang jaman dulu diriwayatkan bernama Gunung Gede? 

Berdasarkan cerita piturur di kalangan masyarakat, penamaan Gunung Ciremai tidak lepas dari peran para wali. Dulunya bernama Gunung Gede.

Kemudian ada juga cerita mengenai penamaan yang berubah menjadi Ciremai yang berasal dari kata Mangcereman (Musyawarah).

BACA JUGA:Menakjubkan 3 Wisata Alam Ciwidey Menyajikan Pemandangan Indah

Sebab, Gunung Ciremai ini, dikisahkan menjadi tempat bagi para wali untuk melakukan musyawarah. Termasuk kisah ketika para wali termasuk Sunan Gunung Jati melakukan pendakian.

Namun di masa Pemerintah Kolonial Belanda, nama tersebut berubah menjadi Gunung Cereme atau Ciremai. 

Nama Ciremai tersebut diambil dari kata cereme (phyllanthus acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rasa masam).

Tanaman ini, memang banyak terdapat di Kabupaten Kuningan. Pohonnya juga tidak terlalu tinggi dan buahnya berwarna hijau dengan rasa sangat asam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: