Mengandung Cacing dan Bakteri, Ini Cara Menangani Kotoran Kucing di Halaman Rumah yang Benar, Simak!

Mengandung Cacing dan Bakteri, Ini Cara Menangani Kotoran Kucing di Halaman Rumah yang Benar, Simak!

Cara menangani kotoran kucing yang benar di halaman rumah.-Ilustrasi - Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

Cara untuk menandai wilayah ini selain dengan membuang kotoran baik feces maupun urin, dilakukan dengan meninggalkan bekas cakar pada benda kayu.

Kemudian dengan cara menggesekan pipi ke benda tertentu, sembari mengeluarkan kelenjar aroma dari bagian pipi.

Terkait dengan teritori atau luas wilayah daerah kekuasan kucing, menurut Tractive bisa mencapai 1.000 hektare.

BACA JUGA:Bikin Ketagihan! Ini Dia 5 Rekomendasi Empal Gentong Di Cirebon Paling Legendaris

BACA JUGA:5 Cara Menuntun Anjing Ala Cesar Millan Dog Whisperer, Ternyata Mudah Loh, Yuk Coba!

Luas wilayah ini berlaku untuk kucing liar. Karena itu, di area yang dianggap sebagai wilayah kekuasaannya, mereka akan rajin menandai dengan cara seperti disebutkan di atas.

Tentu kasusnya berbeda dengan kucing yang menjadi hewan peliharaan, di mana mereka hanya beredar di sekitar rumah pemiliknya.

Tetapi umumnya, kucing memiliki luas wilayah kekuasaan sampai dengan 2 hektare yang kerap mereka tandai secara rutin.

Nah setelah mengetahui perilaku kucing liar dalam menandai wilayahnya dengan menggunakan kotoran, kini pembahasan beralih pada cara menangani limbah tersebut.

BACA JUGA:Uniknya Kucing Mix, Ini 4 Fakta Menarik Campuran Kucing Kampung dan Ras Persia, Lebih Tahan Penyakit

BACA JUGA:Pemasukan Sedang Seret, Ini 5 Makanan Kucing Kering Murah yang Bisa Jadi Pilihan

Perlu diketahui bahwa kotoran kucing dapat mengandung parasit penyebab infeksi seperti toksoplasma.

Kemudian ada juga kandungan bakteri hingga virus seperti salmonella, e-coli, cacing tambang dan cacing gelang yang menyebabkan penyakit pencernaan.

Kandungan lainnya adalah bulu yang termakan dan berasal dari tubuhnya sendiri, karena tidak terurai di sistem pencernaan. 

Banyaknya kandungan kimiawi yang berisiko pada kucing, karena mereka adalah hewan karnivora dan omnivora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: