Asal Usul Cigugur, Kisah Pertapa Sakti Meminta Tolong kepada Sunan Gunung Jati karena Sulit Menemui Ajal

Asal Usul Cigugur, Kisah Pertapa Sakti Meminta Tolong kepada Sunan Gunung Jati karena Sulit Menemui Ajal

Asal usul Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang dikisahkan berkaitan dengan Sunan Gunung Jati.-Kolek Balong-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Asal usul Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, tidak lepas dari sejarah, cerita rakyat hingga mitos dan legenda.

Bahkan dalam satu versi cerita yang dikisahkan secara turun temurun dari para sesepuh, mengaitkan kejadian di masa lalu dengan sosok Sunan Gunung Jati.

Alkisah, di Kelurahan Cigugur yang dahulu adalah sebuah kampung bernama Dusun Padara, hidup seorang pertapa sakti yang bernama Ki Gede Padara.

Sosok pertapa sakti itu, gusar karena kesaktiannya membuat dia kesulitan untuk menemui ajal. Akhirnya, sosok orang sakti itu, berusaha mencari pertolongan.

BACA JUGA:Asal Usul Desa Cantilan Kuningan dan Musyawarah para Petinggi Kesultanan dari Cirebon di Tengah Pengembaraan

Dia menginginkan bantuan yang dapat membantunya untuk meninggal dunia dengan tenang dan tidak terus-terusan tersiksa.

Di laman resmi Pemerintah Kelurahan Cigugur, kisah ini juga disampaikan lewat cerita tutur sesepuh Uun Sunarya atau yang akrab disapa Abah Ulis.

Dikisahkan bahwa Ki Gede Padara adalah orang yang memiliki kulit bening, bahkan nyaris transparan. Saking beningnya, organ tubuh dari Ki Gede Padara bisa terlihat dari luar.

"Karena kesaktiannya, Ki Gede Padara kesulitan untuk meninggal dunia dan menemui ajalnya," kata Abah Ulit, menceritakan kisah itu.

BACA JUGA:Ramai Kartu Biru di Sepakbola Ditolak Sana-sini, IFAB Mau Bahas Ulang di Bulan Maret

Singkat cerita, Ki Gede Padara akhirnya menemui Sunan Gunung Jati dan menceritakan permasalahan yang dialami.

Akhirnya, Kanjeng Sinuhun sepakat untuk membantu dan memberikan satu syarat yakni agar Ki Gede Padara memeluk Agama Islam.

Setelah memenuhi syarat itu, akhirnya Ki Gede Padara yang telah memeluk Agama Islam dapat menghembuskan nafas terakhir dengan tenang.

Sunan Gunung Jati lantas berniat untuk melakukan salat jenazah, sebelum memakamkan sosok pertapa sakti tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: