Hih Serem! Ini Dia 4 Jenis Ular Berbisa Paling Mematikan di Dunia

Hih Serem! Ini Dia 4 Jenis Ular Berbisa Paling Mematikan di Dunia

jenis ular berbisa paling mematikan di dunia-Foto via Pinterest-radarkuningan.disway.id

Kecepatan lari Black Mamba bisa mencapai 12,5 mil per jam, menjadikannya salah satu ular tercepat di dunia. Dengan panjang rata-rata sekitar 8 kaki, kulitnya berwarna hijau zaitun atau abu-abu dengan mulut yang berwarna hitam kebiruan.

BACA JUGA:Menyerap Polusi dan Menghasilkan Oksigen, Yuk Simak 6 Tanaman Indoor Yang Cocok Di Tanam Di Mana Saja

Racun Black Mamba, mengandung cardio- dan neurotoksin, bisa mengakibatkan kematian dalam waktu sekitar 20 menit jika tidak ditangani segera.

Meskipun agak pemalu, Black Mamba akan menyerang jika merasa terpojok, seringkali mengangkat sepertiga tubuhnya dari tanah dan melakukan serangan berulang-ulang.

Diamondback

Diamondback, atau Crotalus Adamanteus, juga dikenal sebagai ular berderik timur, merupakan salah satu ular beracun paling berbahaya di Amerika Serikat.

Dengan dosis racun rata-rata antara 400 hingga 450 mg, gigitannya bisa sangat mematikan. Habitatnya biasanya meliputi padang rumput, hutan, atau padang pasir.

BACA JUGA:Yuk Kenali 3 Fakta Unik Macan Akar Jawa, Seringkali Di Tuduh Anak Harimau

Ular-ular ini memiliki pola kulit yang khas dengan bintik-bintik berlian yang membedakan mereka dari jenis ular lainnya, dan inilah asal nama "Diamondback".

Inland Taipan

Salah satu yang paling menonjol adalah Inland Taipan, yang juga dikenal sebagai taipan pedalaman atau ular ganas. Ular ini memiliki reputasi racun yang sangat mematikan, dengan campuran mikro- dan neurotoksin dalam gigitannya.

Sebuah gigitan Inland Taipan dapat mengakibatkan otot manusia larut dan paralisis, bahkan kematian, hanya dalam waktu singkat.

Bahkan 100 pria dewasa bisa tewas hanya dengan satu gigitan, dengan kematian bisa terjadi dalam waktu kurang dari 30 menit.

BACA JUGA:Yuk Kenali 3 Fakta Unik Macan Akar Jawa, Seringkali Di Tuduh Anak Harimau

Ular Taipan Daratan biasanya ditemukan di daerah semi-arid di tengah Australia timur. Mereka suka berlindung di lubang-lubang buruk atau celah-celah di tanah dan batu untuk melindungi diri dari panas yang ekstrem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: