Krisis Air, Warga Segel Akses Proyek Perumahan Grand Amelia

Krisis Air, Warga Segel Akses Proyek Perumahan Grand Amelia

Aksi demo warga dengan blokade akses ke proyek Perumahan Grand Amelia Kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Puluhan warga Perumahan Grand Amelia Kabupaten Kuningan melakukan aksi demo dengan memblokade akses masuk proyek pembangunan tahap 11.

Mereka memasang papan bertuliskan "Proyek Ini Disegel oleh Warga, Sampai Air Tuntas", Rabu, 22 Mei 2024.

Aksi tersebut dilakukan akibat kekesalan ratusan warga yang sudah menempati perumahan kesulitan mendapatkan sumber air.

Salah satu ketua RT setempat sekaligus Perwakilan Paguyuban Forum Komunikasi dan Silaturahmi Perumahan Grand Amelia, Fikri Zulfikar menjelaskan, sekitar 200 rumah dari 300 rumah sudah ditempati, terkena imbas kelangkaan air. Padahal, kurang lebih 1.000 rumah telah dibangun.

BACA JUGA:Jangan Asal Kasih! Ini 5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Kucing, No. 2 Masih Sering Diberikan

Warga mengeluhkan tidak adanya solusi. Apalagi mediasi atas keadaan seperti ini sudah dilakukan sejak 6 bulan terakhir. Namun, hingga kini, kondisi 3 sumur artesis masih belum mencukupi kebutuhan warga.

"Sebelumnya kita mediasi bersama sejak 6 bulan lalu terkait perbaikan sarana air. Namun, sampai saat ini tidak ada perubahan yang mengakibatkan warga geram," kata Fikri.

Dikatakannya, 300 rumah dari sekitar 1000 rumah sudah dihuni warga, kurang lebih 200 rumah terimbas dengan kelangkaan air. Selama ini, sumber air yang digunakan sesuai dengan perjanjian awal, yaitu sumur artesis.

"Berbicara mencukupi atau tidak, hanya dengan 3 titik sumur artesis, warga tidak mencukupi pasokan air dari 3 sumur artesis. Minimalnya, satu titik sumur artesis dibuat  setiap tahap pembangunan yang kini akan mencapai tahap ke 11," tuturnya.

BACA JUGA:Apakah Kucing Boleh Makan Sayur? Ini 6 Macam Sayuran yang Aman Dikonsumsi Kucing

Kekesalan warga perumahan yang terletak di Desa Kedungarum dan Greba ini memuncak, ketika proyek pembangunan dilanjutkan ke tahap 11 pengembangan. 

"Akhirnya, warga memasang spanduk yang menutupi akses masuk pembangunan perumahan tahap 11 karena tidak ada air, sedangkan pembangunan terus berlanjut" tambahnya kepada radarkuningan.com.

Disinggung mengenai titik penyegelan, Fikri bersama warga lainnya menyebut, karena beberapa pekerja proyek sudah ada yang mengontrak beberapa rumah.

"Jika kita menutup dari depan, saya rasa kurang efektif, karena kan sudah banyak pekerja proyek yang ngontrak disini, bisa saja masuk kan. Makanya warga pasang di sinj," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: