Punah Puluhan Tahun, Inilah yang Jadi Penyebab Harimau Jawa Punah
penyebab harimau jawa punah dari Indonesia-Ilustration by Radarkuningan.com (Fattah)-radarkuningan.disway.id
RADARKUNINGAN.COM - Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), yang dinyatakan punah puluhan tahun lalu, kini kembali menjadi pusat perhatian setelah ditemukan sampel rambut yang cocok dengan DNA hewan endemik Indonesia ini.
Menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), Harimau Jawa telah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an, dengan penampakan terakhir yang terkonfirmasi terjadi di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, pada tahun 1976.
Namun, baru-baru ini, peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap temuan sehelai rambut yang memiliki DNA yang sama dengan Harimau Jawa.
Rambut tersebut ditemukan di pagar pembatas antara kebun rakyat dan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Temuan ini menimbulkan spekulasi bahwa Harimau Jawa mungkin belum sepenuhnya punah.
BACA JUGA:Sederet Bukti Keberadaan Harimau Jawa, Bagaimana Bedanya dengan Macan Tutul?
Berbagai laporan mengenai keberadaan Harimau Jawa sebenarnya telah muncul sejak awal tahun 2000-an, namun hingga kini belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi keberadaan kucing besar ini.
Meskipun masih misterius, tidak bisa dipungkiri bahwa Harimau Jawa telah dinyatakan punah. Penyebab punahnya Harimau Jawa disebabkan oleh beberapa faktor utama.
Berikut adalah 4 faktor utama penyebab punahnya Harimau Jawa dari tanah Indonesia.
Penyebab Punahnya Harimau Jawa
Hilangnya Habitat
Hilangnya habitat merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan punahnya Harimau Jawa. Ekspansi manusia, deforestasi, dan konversi lahan untuk pertanian, pemukiman, serta pembangunan infrastruktur telah menyebabkan fragmentasi habitat hutan yang menjadi rumah bagi Harimau Jawa.
Perburuan dan Perdagangan Ilegal
Harimau Jawa sering menjadi target perburuan ilegal karena nilai ekonomis dan budaya yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: