Analisa Ketahanan Pangan Ditengah Pertumbuhan Populasi Penduduk

Analisa Ketahanan Pangan Ditengah Pertumbuhan Populasi Penduduk

Wahyu Hidayah saat memberikan sambutan -Ist-Andre Mahardika

RADARKUNINGAN.COM - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah menyebut, semakin banyak penduduk, maka semakin tinggi pula permintaan terhadap sumber daya pangan.

Untuk mengantisipasi ketimpangan dari bertambahnya jumlah penduduk terhadap pasokan pangan yang dapat mengancam ketahanan pangan, diperlukan langkah-langkah strategis dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

BACA JUGA:Buru Jabatan di Kemendagri, Kepala Diskatan Kuningan dan Camat Cigugur Daftar Seleksi JPT Direktur

Wahyu mengungkapkan, ketahanan pangan sangat efektif karena ketahanan pangan yang kuat memungkinkan masyarakat memiliki akses terhadap makanan yang cukup dan bergizi, yang merupakan dasar bagi kesejahteraan dan produktivitas.

"Ketahanan Pangan dan kemiskinan merupakan dua isu yang saling terkait. Ketahanan pangan yang rendah sering kali memperburuk kemiskinan, sementara kemiskinan membatasi akses masyarakat terhadap pangan yang layak," ungkapnya saat dikonfirmasi radarkuningan, Kamis, 24 Oktober 2024.

BACA JUGA:Begini Pernyataan Menohok dari Peserta Open Bidding Jabatan Sekda Kuningan, Ajang Skill Up ASN

“Adapun upaya konkret yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan melalui ketahanan pangan yaitu dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui teknologi pertanian, inovasi tanaman dan diversifikasi pertanian," imbuhnya.

Menurutnya, Food Security and vulnerability atlas (FSVA) diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

BACA JUGA:Elkan Baggott Mendadak Jadi Perbincangan Hangat, Pertanda 'Comeback' ke Timnas Indonesia?

“Data yang dihasilkan FSVA membantu pembuat kebijakan untuk lebih fokus pada wilayah dan populasi yang paling membutuhkan intervensi," tutur Wahyu.

Dikatakannya, Berdasarkan hasil analisis Pokja FSVa Kabupaten Kuningan pada tahun 2024 diperoleh Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan.

"Peta ini menjadi acuan bagi penentuan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk lebih memprioritaskan intervensi dan program berdasarkan kebutuhan dan potensi dampak kerawanan pangan yang tinggi” jelasnya.

BACA JUGA:Nova: Pemain Timnas U-17 Sangat Bugar Hadi Laga Lawan Kuwait Simak

Prioritas pada FSVA ditekankan pada pengelompokan desa-desa berdasarkan tingkat kerentanan terhadap ketahanan pangan (prioritas 1, 2 dan 3), sehingga memungkinkan pengambilan kebijakan untuk fokus pada desa-desa yang paling kritis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: