Damkar Kuningan Layani Aduan di Tengah Keterbatasan Anggaran

Personel Damkar Kuningan tetap melayani aduan masyarakat di tengah pembatasan anggaran.-Tangkapan layar-Radar Kuningan
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) KUNINGAN, tetap melayani aduan masyarakat walau pun dengan keterbatasan anggaran.
Meskipun anggaran operasional dipangkas hingga 50 persen, layanan masyarakat tetap dilakukan oleh petugas yang identik dengan seragam biru ini.
Baru-baru ini, para personel Damkar Kuningan masih melaksanakan Operasi Tangkap Tawon di 3 wilayah, yakni, Desa Wanasaraya, Desa Ciputat dan Desa Susukan.
Tidak hanya itu, evakuasi mobil bak terbuka pengangkut meubel yang mengalami mogok karena terjebak petunjuk Google Map, lima personel tetap diterjunkan secara sukarela.
BACA JUGA:Takaran Beras Kemasan di Kuningan Dicek Petugas, Ini Hasilnya
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah, membenarkan kondisi anak buahnya yang tetap diterjunkan meski dengan anggaran terbatas.
"Betul kami tidak bisa menolak ketika masyarakat darurat minta bantuan ke Damkar," sebut Andri Arga Kusumah lewat pesan singkat, Sabtu 22 Maret 2025.
Untuk penanganan sarang tawon, jelas Andri, pihaknya bisa melakukan penaganan di 3 lokasi dikarena satu arah.
"Kemarin OTT dieksekusi karena sudah ada korban dan daftar tunggu beberapa hari yang lalu, kebetulan satu arah jadi sekalian ditindaklanjuti sekalipun jaraknya jauh yaitu di Desa Wanasaraya Kecamatan Kalimanggis," ungkapnya.
BACA JUGA:Wabup Tuti Lakukan Tarling di Desa Mekarjaya
"Begitu pun truck yang tidak kuat nanjak di Cilaja pagi tadi (Sabtu, 22 Maret 2025). Sehubungan pemudik sudah mulai berdatangan demi kelancaran dan ketertiban lalu lintas jadi kami tindaklanjuti bersama Polsek setempat," imbuhnya.
Untuk biaya operasional bahan bakar kendaraan randis yang digunakan, Andri sementara ini menggunakan sisa BBM yang ada.
Menurutnya, persedian BBM untuk kebutuhan kendaraan Damkar, Andri tidak bisa mengetahui bertahan sampai kapan.
"Kami tidak tau sampai kapan bisa bertahan. Yang jelas, kadaruratan yang berhubungan dengan kemanusiaan dan ketertiban umum di masyarakat tidak bisa kompromi. Berharap ada jalan keluarnya dalam waktu dekat," pungkas Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: