Janda Baru di Kuningan Bertambah, Tahun 2025 Tercatat 1.329 Orang

Janda Baru di Kuningan Bertambah, Tahun 2025 Tercatat 1.329 Orang

ILUSTRASI. Angka perceraian cukup tinggi menyebabkan jumlah janda baru bertambah. Jawa Barat menjadi angka terbanyak janda di Indonesia.-Dok-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Kabupaten KUNINGAN terjadi penambahan janda baru pada tahun 2025.

Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kuningan, tercatat 1.329 orang janda baru pada Semester I tahun 2025.

Kenaikan angka janda baru di kuningan itu, dipicu oleh perceraian, kematian suami dan kasus poligami. 

Kepala Disdukcapil Kuningan, Yudi Nugraha, menyebut, data agregat kependudukan di Kuningan pada semester II tahun 2024 mencapai 420.464 Kepala Keluarga (KK). 

Terdiri dari 333.892 KK laki-laki dan 86.572 KK perempuan. Adapun semester I Tahun 2025, jumlah total KK meningkat menjadi 424.115, dengan rincian 336.214 KK laki-laki dan 87.901 KK perempuan.

BACA JUGA:3.000 Pasangan di Kabupaten Kuningan Bercerai Setiap Tahun

"Data tersebut, menunjukan ada kenaikan 1.329 KK perempuan dalam semester I Tahun 2025,” sebut Yudi Nugraha, dikutip dari laman InilahKuningan, Kamis 23 Oktober 2025.

Disebutkan juga, bahwa jumlah KK perempuan paling banyak berada di Kecamatan Kuningan, mencapai 8.852 KK.

Menurut Yudi Nugraha, peningkatan ini salah satunya dipicu oleh tingginya angka perceraian.

Dalam satu tahun, ribuan pasangan di Kuningan resmi bercerai dan wajib memperbarui status administrasi kependudukan mereka.

"Meningkatnya KK perempuan itu, karena dominasi perceraian. Pengadilan Agama menyebut setiap tahun, ada 2000 sampai 3000 pasangan bercerai," katanya.

BACA JUGA:Kapten Tim Proton FA, Marsya A Nurhalisa Borong Penghargaan di Elit Pratama Jabar 2025

Sementara itu, Jawa Barat menjadi provinsi yang dengan angka perceraian terbanyak di Indonesia. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 tercatat sebanyak 98.088 kasus atau 21,9 persen perceraian di Jawa Barat dari total kasus perceraian nasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: