Raih Penghargaan Kepala SLB Dedikatif Nasional, Ini Momen Manis Kokoy Kurnaeti Bareng Presiden Prabowo
Kepala SLBN Taruna Mandiri Kabupaten Kuningan, Kokoy Kurnaeti bersama Presiden Prabowo Subiyanto usai menerima penghargaan Kepala SLB Dedikatif tingkat nasional. (Dokumen) --
JAKARTA, RADARKUNINGAN.COM- Di tengah dinamika pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia, sebuah kisah inspiratif kembali lahir dari Kabupaten Kuningan.
Kokoy Kurnaeti, S.Pd., M.Pd., Kepala SLBN Taruna Mandiri, menorehkan capaian nasional dengan meraih Juara 2 Kepala SLB Dedikatif pada ajang Anugerah GTK Hebat 2025.
Mengangkat tema besar “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, perhelatan ini menjadi momentum penghormatan bagi sosok-sosok pendidik yang tidak sekadar mengajar, tetapi menggerakkan perubahan.
Perjalanan Kokoy menuju panggung nasional bukanlah proses yang instan. Tahap awal seleksi di tingkat Provinsi Jawa Barat mempertemukannya dengan 13 kandidat Kepala SLB Dedikatif dari berbagai kabupaten dan kota.
BACA JUGA:Tiga Pejabat Penting asal Kuningan Terjebak Banjir di Aceh?
BACA JUGA:2 Pelajar di Kuningan Jalani Perawatan Usai Disengat Tawon
Melalui integritas kepemimpinan, konsistensi dalam pelayanan pendidikan, serta inovasi program sekolah yang telah ia bangun selama bertahun-tahun, Kokoy berhasil meraih predikat Juara 1 Kepala SLB Dedikatif Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut menjadikannya satu-satunya figur dari Jawa Barat yang memperoleh mandat untuk mewakili provinsi dalam kompetisi pendidik tingkat nasional, sekaligus menjadi simbol aspirasi pendidikan inklusif daerah.
Pada 26 November 2025, para finalis menjalani rangkaian seleksi nasional berupa presentasi portofolio dan sesi wawancara yang mendalam.
Dalam forum tersebut, Kokoy memaparkan gagasan transformasional melalui program bertajuk “Penguatan SLB Vokasional melalui Program Taruna Nagara (Ngahiji, Ngabakti, Ngajadi, Raharja)”.
BACA JUGA:BELUM OPTIMAL, Kritik DPRD Terhadap PAD Kuningan dari Sektor BUMD
BACA JUGA:Pengakuan Mengejutkan Siswa SD di Kuningan Akibat Penggunaan Gadget
Program ini dirancang sebagai kerangka penguatan identitas SLB sebagai institusi pembentuk karakter, kemandirian, dan keterampilan vokasional peserta didik berkebutuhan khusus.
Pendekatan ini tidak hanya menempatkan siswa sebagai objek pembelajaran, tetapi sebagai individu yang perlu dipersiapkan untuk menjadi kreatif, produktif, dan berdaya saing.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
