Harga Cabai Melambung, Petani Rawit Raup Untung

Harga Cabai Melambung, Petani Rawit Raup Untung

Satum, petani cabai rawit dari Desa Cageur di lahan tani cabainya-M Taufik-

KUNINGAN - Tingginya harga cabai di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah petani di Kabupaten Kuningan. Pasalnya mereka ikut meraup keuntungan yang lumayan dibanding saat harga normal.

Seperti dirasakan Satum (67), petani dari Desa Cageur, Kecamatan Darma, yang mengaku hasil penjualan cabai rawit di sawahnya saat ini meningkat hampir tujuh kali lipat dari biasanya.

Saat harga normal, kata Satum, harga jual cabai rawit di tingkat petani hanya di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 8.000 saja. Tapi saat ini tengkulak berani membelinya dengan harga Rp 55.000 per kilogram.

BACA JUGA:Polisi Ringkus Komplotan Bobol Mini Market

"Alhamdulillah, musim sekarang kami dapat untung lebih. Biasanya cabai rawit dijual Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per Kilogram, sekarang bisa Rp 55.000," ujar Satum.

Namun demikian, Satum mengaku tidak banyak keuntungan yang didapat karena masa tanam cabai rawit di lahan miliknya seluas 30 bata masih berusia kurang dari 3 bulan. Itu pun tidak serentak, sehingga hanya sebagian kecil saja yang sudah bisa dipanen.

BACA JUGA:Tak Kantongi Ijin, Satpol PP Hentikan Lima Bangunan Milik Warga

"Kalau kondisi harga cabai rawit di pasaran masih mahal hingga satu bulan ke depan lagi, saya tentu bakal sangat senang. Seminggu kemarin baru panen perdana hanya dapat sekitar 15 Kilogram. Keuntungannya cuma bisa buat tambah-tambah beli pupuk saja. Seminggu lagi mungkin panen bisa lebih banyak, mudah-mudahan harganya masih tinggi," harap Satum.

Terkait penyebab tingginya harga cabai di pasaran, Satum menduga disebabkan karena ketersediaannya yang sedang kosong. Musim pancaroba yang sedang berlangsung, kata Satum, membuat banyak petani yang enggan menanam cabai karena khawatir gagal panen akibat serangan hama.

BACA JUGA:Bantu Peternak, Disnakan dan KSU Cigugur Buat Eco Enzyme

"Tapi ternyata musim sekarang tanaman cabai cukup bagus untuk di daerah Darma dan sekitarnya. Memang ada gangguan hama pusarium yang menyerang akar sehingga membuat tanaman cabai layu dan akhirnya mati. Tapi hanya sedikit saja yang terserang sehingga tidak terlalu berpengaruh," ujar Satum.

Sementara itu, kondisi harga cabai besar dan rawit di pasar tradisional saat ini masih di kisaran Rp 70.000, bahkan untuk jenis cabai jablai mencapai Rp 100.000 per kilogram. Tingginya harga cabai tersebut cukup merepotkan masyarakat terutama para pemilik usaha kuliner yang mengandalkan cabai sebagai bahan utamanya. (fik)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: