Kebakaran di Gunung Ciremai Diduga Faktor Manusia, Total 130 Hektare Hangus

Kebakaran di Gunung Ciremai Diduga Faktor Manusia, Total 130 Hektare Hangus

Kebakaran di Gunung Ciremai diduga ada faktor manusi.--

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Sedikitnya 130 hektare areal hutan kawasan lereng Gunung Ciremai telah hangus akibat kebakaran yang berlangsung selama empat hari kemarin.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Teguh Setiawan, kebakaran yang terjadi diduga ada faktor manusia

Dugaan kebakaran di Gunung Ciremai adanya faktor manusia, dalam pengamatan Teguh Setiawan, terjadi saat di Blok Batuluhur.

Dalam pengamatannya, kecil kemungkinan api bisa melompat dari Blok Cileutik ke Blok Batuluhur.

BACA JUGA:Sepeda Motor Adu Bagong di Cigugur, Dua Pengendara Tewas

"Sangat tidak mungkin kalau kebakaran dari Blok Cileutik ke Blok Batuluhur akibat dari lompatan api. Dugaan penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini adalah faktor manusia," kata Teguh Setiawan.

Namun dirinya bersama tim, terus menyelidiki kemungkinan adanya unsur manusia dalam kebakaran yang menghanguskan lahan Gunung Ciremai tersebut. 

"Apakah memang disengaja atau tidak, ini yang masih dalam penyelidikan bersama dengan pihak penegak hukum," imbuh Teguh.

Diakui Teguh, ada kejanggalan jika melihat lokasi kebakaran yang berlangsung selama empat hari tersebut terpaut jarak yang cukup jauh, namun pihaknya enggan bersepekulasi.

BACA JUGA:Kebakaran Gunung Ciremai Dinyatakan Padam, Petugas Berjaga di Beberapa Titik Rawan

Teguh mengatakan, kebakaran kawasan hutan Gunung Ciremai yang terjadi pada tanggal 25 dan 26 September 2022, di Blok Cileutik hingga merembet ke Blok Situmpuk, 1001 Manguntapa dan Erpah. 

Total luas lahan yang terbakar selama dua hari tersebut mencapai 59,65 hektare.

"Kami sempat berhasil menangani kebakaran di Blok Cileutik pada tanggal 25 September malam sekitar pukul 19.30 WIB, yang dilanjutkan kegiatan mop up hingga dini hari. Namun keesokan harinya tanggal 26 September ternyata kegiatan mop up tersebut diduga belum tuntas, sehingga masih ada bara api yang tersembunyi dari bebatuan kembali menyala dan merembet hingga menjangkau Blok Erpah di Desa Cibuntu," ungkap Teguh.

Baru saja penanganan mop up di Blok Erpah selesai, lanjut Teguh, pada tanggal 27 September kebakaran terjadi di lokasi baru tepatnya di Blok Pejaten, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: