Ukuran Tempe jadi Lebih Kecil, Siasat Perajin agar Tidak Bangkrut Kala Harga Kedelai Mahal

Ukuran Tempe jadi Lebih Kecil, Siasat Perajin agar Tidak Bangkrut Kala Harga Kedelai Mahal

Bambang saat menjajakan tempe buatannya di kios Pasar Baru Kuningan, kemarin. Harga kedelai yang mahal menyebabkan para perajin terpaksa menaikkan harga jual tempe dan ukuran jadi lebih kecil.-M Taufik-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Para perajin tempe di Kabupaten Kuningan mengeluhkan harga kacang kedelai yang semakin mahal.

Saat ini, harga kacang kedelai sebagai bahan baku bagi pengrajin tempe, mencapai Rp14.000 per kilogram. 

Kondisi ini pun memaksa para pengrajin tempe harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan, mulai ukuran jadi lebih kecil hingga menaikkan harga jual.

Bambang, perajin tempe asal Kelurahan Awirarangan mengaku kenaikan harga kedelai saat ini sudah semakin merepotkan. 

BACA JUGA:Sosialisasi UU Lalu Lintas, Satlantas Polres Kuningan: Tidak Ada Tilang

BACA JUGA:Alhamdulillah, Melalui Program Rutilahu, Rumah Milik Sinap Jadi Layak Huni

Bahan baku tahu tempe tersebut kini sudah mencapai Rp14.000 per kilogram, dari dua pekan sebelumnya di kisaran Rp12.000 per kilogram.

"Sebelum Covid, harga kacang kedelai masih di kisaran Rp7.000 hingga Rp8.000. Kemudian naik menjadi Rp10.000 dan sekarang mencapai Rp14.000 per kilogram," kata Bambang.

Sebelumnya, Bambang mengakali kenaikan harga kedelai ini dengan memperkecil ukuran, tapi sekarang terpaksa harus menaikkan harga.

Bambang mengatakan, setiap potong tempe ukuran sedang yang sebelumnya dijual dengan harga Rp3.000 kini naik menjadi Rp4.000. 

BACA JUGA:Waspada! Hingga Maret 2023, Kuningan Diprediksi Terjadi Bencana Longsor dan Banjir

BACA JUGA:Guru dan Siswa Panik, Kebakaran Lahan Nyaris Merembet ke Bangunan SDN 2 Winduhaji

Meski berat, Bambang mengaku terpaksa harus menaikkan harga jual tempe buatannya tersebut karena alasan tak ingin usahanya rugi.

"Banyak pelanggan saya yang kaget dan komplain saat mengetahui harga tempe naik dan ukurannya mengecil. Tapi saya terangkan, kalau tidak begini usaha saya bisa bangkrut," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: