Pertanian Kuningan Terapkan Teknologi Semai Culik, Apa Itu?

Pertanian Kuningan Terapkan Teknologi Semai Culik, Apa Itu?

Teknologi Semai Culik diterapkan di Kabupaten Kuningan untuk mempercepat luas tambah tanam.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Pertanian di Kabupaten KUNINGAN, menerapkan teknologi semai culik, yang untuk pertama kalinya diterapkan.

Bekerjasama antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, penerapan teknoli tersebut diuji coba.

Teknologi tersebut sebagai langkah strategis untuk mempercepat produksi pangan di Kabupaten Kuningan.

Kedua intansi tersebut, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). 

BACA JUGA:Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Cipasung-Subang, Pemudik Sempat Terjebak

Monev tersebut dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat bersama Diskatan Kabupaten Kuningan, sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Lokasi monev terhadap pemanfaatan alat dan mesin pertanian ini dilakukan di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, serta wilayah sekitarnya. 

Para pemangku kepentingan turun langsung ke lapangan untuk menilai efektivitas teknologi pertanian dalam mempercepat luas tambah tanam (LTT) dan optimalisasi pola tanam kembali.

Dalam monev tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat MSi mengungkapkan, bahwa pemanfaatan teknologi menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan keterbatasan lahan di Kuningan. 

BACA JUGA:Porkam Desa Bayuning Berakhir, Penyerahan Piala Dilakukan Bupati Dian

Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah teknologi semai culik, yang untuk pertama kalinya diterapkan di Desa Cigarukgak, Kecamatan Ciawigebang.

"Teknologi semai culik memungkinkan petani menyiapkan benih lebih awal, sehingga proses olah tanah dan penanaman bisa berlangsung lebih cepat dan efisien," jelas Dadan.

Dijelakannya, teknologi tersebut merupakan terobosan yang patut dikembangkan lebih luas, mengingat Kuningan memiliki tantangan besar dalam ketersediaan lahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr Wahyu Hidayah MSi, menegaskan, bahwa percepatan tanam membutuhkan dukungan lebih besar dalam hal mekanisasi pertanian. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: