Respect! Tak Bisa Gabung Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Mees Hilgers Langsung Telpon Erick Thohir 'Maaf'

RADARKUNINGAN.COM - Kabar mengejutkan datang dari bek keturunan Indonesia, Mees Hilgers, yang ternyata sudah menghubungi langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk menyampaikan permintaan maaf.

Hilgers mengaku tidak bisa bergabung bersama Timnas Indonesia pada agenda terbaru karena tengah fokus menyelesaikan proses transfernya di Eropa.

Erick Thohir pun membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Hilgers secara pribadi telah menelepon dirinya untuk menyampaikan penyesalan karena tak dapat memperkuat Garuda.

Erick menilai sikap tersebut patut diapresiasi, karena menunjukkan adanya rasa tanggung jawab dari sang pemain.

BACA JUGA:5 Pemain Timnas Indonesia dengan Rating Tertinggi Saat Bantai Taiwan, Mark Klok Jadi Man of The Match!

“Mees Hilgers kemarin telepon saya dan meminta maaf. Kembali lagi seperti yang saya bilang, kita harus menjaga juga para pemain secara personal, kesempatan mereka juga,” ujar Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa meski Timnas Indonesia selalu membutuhkan tenaga pemain terbaik, federasi juga harus memikirkan masa depan mereka di level klub.

Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengabdian untuk negara dan karier profesional di luar negeri.

“Seperti yang saya selalu bilang, mereka bergabung ke tim nasional ini bagian dari pengorbanan, tetapi jangan juga kita mengorbankan mereka,” tambahnya.

BACA JUGA:Menikmati Hangatnya Wisata Pemandian Air Panas Sangkanhurip Kuningan, Cocok Untuk Liburan Keluarga!

Fokus Transfer Hingga Deadline Bursa Eropa

Erick juga mengungkapkan bahwa absennya Hilgers bukan tanpa alasan. Bek kelahiran Belanda itu masih memiliki urusan penting terkait transfer di bursa Eropa yang akan segera ditutup.

Sejumlah liga masih membuka jendela transfer hingga 6 September, termasuk Liga Turki yang disebut menjadi salah satu opsi bagi Hilgers.

“Ya memang ada masalah dengan Mees terhadap proses transfernya. Kita berikan kesempatan dia transfer di Eropa masih ada sampai tanggal 6 September di beberapa negara, termasuk Turki dan lain-lain,” jelas Erick.

Sumber: