Pemkab Majalengka Pastikan Program MBG Aman dari Kasus Keracunan Makanan
Bupati Majalengka Eman Suherman menyebut Kabupaten Majalengka masih berada dalam kategori zero kasus keracunan akibat program MBG.-Baehaqi-Radar Majalengka
MAJALENGKA, RADARKUNINGAN.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya tidak terjadi keracunan makanan.
Hingga saat ini, tidak ada laporan kasus keracunan makanan dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Program nasional yang menyasar anak sekolah tersebut berjalan aman dan berada di bawah pengawasan ketat pemerintah daerah.
Bupati Majalengka, Eman Suherman menegaskan, bahwa seluruh mitra penyedia dan SPPG di wilayahnya diwajibkan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara disiplin.
Langkah itu merupakan bentuk pencegahan dini agar tidak terjadi insiden keracunan massal seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah lain.
BACA JUGA:Jelang Pemilihan Calon Ketua PAN Kuningan Mencuat Kandidat Tunggal
"Kita tidak berharap adanya tragedi keracunan. Karena itu, kami meminta seluruh mitra dan SPPG agar benar-benar melaksanakan SOP dengan disiplin," ujar Bupati Eman kepada wartawan, Senin 20 Oktober 2025.
Program Makan Bergizi Gratis di Majalengka telah berjalan di sejumlah satuan pendidikan dasar sejak pertengahan 2024.
Program ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, penyedia katering lokal, hingga kader posyandu dan tim kesehatan puskesmas.
Tujuannya bukan hanya memberikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak, tetapi juga menekan angka stunting serta meningkatkan konsentrasi belajar di sekolah.
Hingga kini, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka terus melakukan evaluasi terhadap kualitas bahan makanan, kebersihan dapur, serta keamanan proses distribusi makanan.
BACA JUGA:Ketua Apdesi Majalengka: Aturan Rumah Sakit bagi Peserta BPJS Kesehatan Terkesan Rumit
Pemeriksaan sampel makanan juga dilakukan secara berkala oleh petugas laboratorium daerah untuk memastikan kelayakan konsumsi.
Bupati Eman berharap, sinergi antara pemerintah, penyedia makanan, dan masyarakat dapat menjaga keberlanjutan program tersebut tanpa menimbulkan gangguan kesehatan apa pun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
