Lagi, Protes Galian C Luragunglandeuh

Kamis 26-09-2019,11:22 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Masyarakat Desa Luragunglandeuh, Kecamatan Luragung, melakukan aksi pagar betis menutup akses jalan mobilisasi kendaraan proyek galian pasir, Rabu (25/9). Aksi warga tersebut merupakan reaksi dari mulai beraktivitasnya proyek galian pasir di Desa Luragunglandeuh yang selama ini mendapat penolakan warga. Warga merasa kecolongan, kemarin pagi sedikitnya lima dumtruck keluar lokasi galian C membawa muatan pasir. \"Kami kaget saat melihat ada dumtruck keluar dari lokasi galian membawa muatan. Padahal selama ini warga belum dan tidak akan pernah mengizinkan proyek galian pasir di desa kami,\" ungkap Ilan Jaelani, salah satu perwakilan warga Luragunglandeuh kepada Radar Kuningan. Mengetahui hal tersebut, warga pun langsung bergerak mendatangi pintu portal proyek galian pasir milik pengusaha asal Cirebon tersebut. Sambil membawa spanduk bertuliskan penolakan galian pasir, warga juga memblokade akses jalan proyek galian sehingga tak ada lagi dumtruck yang lalu lalang membawa pasil hasil penambangan. \"Kami akan berjaga di sini siang malam untuk memastikan tidak ada lagi dumtruck yang bisa keluar masuk membawa pasir. Sampai kapan pun kami tidak akan menyetujui adanya galian pasir di desa kami,\" tegas Ilan. Lebih lanjut Ilan mengatakan, sejak awal warga tidak menyetujui adanya proyek galian pasir di Desa Luragunglandeuh. Alasannya, warga resah dengan dampak buruk yang bakal ditimbulkan mulai dari polusi udara, hilangnya sumber mata air hingga kerusakan lingkungan. \"Lahan yang akan dikeruk untuk galian pasir mencapai 18 hektare, di mana di sekitar lokasi tersebut terdapat sumber mata air yang menghidupi warga sekitar. Kami khawatir jika galian ini benar-benar terealisasi maka mata air akan hilang, polusi udara dari lalu lalang kendaraan pengangkut pasir hingga kerusakan alam dan bencana yang mengancam seperti longsor bisa saja terjadi. Dan masyarakat Luragunglandeuh yang jadi korban,\" ujarnya. Ilan pun mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang mengizinkan beroperasinya galian pasir di Desa Luragunglandeuh, padahal selama ini mendapat penolakan warga. Tak hanya itu, pihak desa pun belum pernah mengeluarkan surat rekomendasi izin prinsip atau izin lingkungan untuk proyek galian pasir tersebut. \"Kami mendapat informasi bahwa pihak pengusaha sudah mengantongi izin usaha galian dari Pemerintah Provinsi Jabar. Permasalahannya, proyek tersebut bersinggungan dengan masyarakat Desa Luragunglandeuh yang sejak awal menolak. Walaupun sudah ada izin, kami akan terus memperjuangkan galian tersebut tidak boleh beroperasi sampai kapan pun,\" pungkas Ilan. Sementara itu, aksi masyarakat Desa Luragunglandeuh memblokade akses jalanan penambangan mendapat pengamanan sejumlah petugas Polsek Luragung. Namun demikian, aksi warga tersebut tidak mendapat tanggapan dari pengusaha galian untuk sekadar menemui apalagi berdialog dengan massa. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait