Harga Cabai Merah Meroket Tembus Rp75.000 Per Kilogram, Timun Hanya Rp3.000

Selasa 28-01-2020,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Musim hujan di awal tahun ini ternyata berdampak pada hasil pertanian kurang maksimal. Karena stok menipis, menyebabkan beberapa komoditas sayur mayur di pasar tradisional harganya terus meroket. Seperti terpantau di Pasar Kepuh Kuningan, harga cabai merah di tingkat pengecer saat ini sudah mencapai Rp75.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram. Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas cabai rawit yang naik dari Rp20.000 menjadi Rp26.000 per kilogram. \"Musim hujan berdampak pada hasil panen cabai kurang bagus. Akibatnya harganya pun terus naik,\" ungkap Nana salah satu pedagang sayuran di Pasar Kepuh, kemarin. Nana mengatakan, musim hujan ternyata tidak hanya berdampak pada komoditas cabai merah namun juga pada komoditas sayuran lain seperti kentang yang kini mencapai Rp14.000 dari sebelumnya Rp13.000, kol dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 dan wortel dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. \"Hanya timun yang mengalami penurunan harga hingga anjlok dari Rp6.000 menjadi Rp3.000 per kilogram. Pasokan timun memang sedang banyak sekarang, sehingga dampaknya harganya jatuh,\" ujar Nana. Sementara itu, untuk beberapa kebutuhan pokok, petugas pemantau harga dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Arisman menjelaskan, masih terpantau stabil bahkan beberapa mengalami penurunan harga. Contohnya telur yang pada akhir tahun 2019 lalu mencapai Rp25.000 per kilogram kini sudah turun menjadi Rp23.000, daging ayam dari Rp34.000 menjadi Rp32.000 dan daging sapi stabil di harga Rp110.000 per kilogram. \"Begitu juga untuk bahan sembako seperti beras, minyak goreng dan terigu masih stabil, kecuali gula pasir ada kenaikan dari Rp13.000 menjadi Rp14.000 per kilogram. Bisa jadi kenaikan ini juga dipengaruhi oleh faktor musim hujan,\" ujarnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait