Potensi Wisata Pasir Batang Perlu Dikembangkan

Jumat 02-10-2020,22:40 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

KUNINGAN - Niat sekedar menikmati keindahan alam menjadikan inspirasi bagi anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra Bintang, H Julkarnaen SSos. Secara pribadi ia mengunjungi Blok Pasir Batang Desa Sukasari Kecamatan Darma untuk berwisata, sekaligus mengusir kepenatan. Tak hanya itu, ia datang ke kawasan Wisata ALam Pasir Batang tersebut dalam rangka ingin meminum kopi hasil produksi warga sekitar. Saat berada di lokasi, kemarin (2/10), ia mengaku kagum dengan suasana lokasi tersebut, dan menyampaikan adanya potensi yang berbeda di Pasir Batang yang membuatnya penasaran. “Begitu saya sampai di Pasir Batang, ternyata ada potensi yang luar biasa, ada potensi alam yang luar biasa indah, dan akhirnya naluri saya terketuk. Satu diantaranya bagaimana kawasan ini berkembang menjadi daerah tujuan utama wisata, disamping tujuan wisata yang lainnya,” kata Julkarnaen. Akan tetapi lanjut Jul, ketika wisata Pasir Batang hanya menjual potensi dan keindahan alamnya saja, dikhawatirkan justru nasibnya akan sama dengan wisata alam Palutungan saat ini. Mengingat di kawasan Palutungan kini sudah banyak berdiri bangunan yang justru menutupi keindahan alam sekitar. “Saya berkali-kali mengunjungi Pasir Batang untuk memberikan edukasi sederhana terhadap warga dan perangkat desa disana. Bagaimana kedepan sebelum pengembangan, dibuat aturan main tentang perlindungan kawasan wisata, sehingga jangan sampai nanti ada perkembangan terhadap Pasir Batang seiring sejalan dengan hadirnya investor-investor, lalu dibangun villa atau hotel yang akan merusak ekosistem dan keindahan alam disana,” kata Jul, sapaan akrabnya. Hal tersebut menurutnya, yang harus diselesaikan terlebih dulu, sehingga ketika sudah selesai, nantinya bisa diawali dengan Perdes tentang perlindungan kawasan. Dengan Perdes, kata dia, tentu akan berpacu dan bertitik tolak dari kearipan lokal sebagai sumber mata pencarian Pemdes dan warga setempat. “Kawasan perkebunan seperti kol, cabai, tomat, bawang daun dan seterusnya, biarkan itu tetap menjadi kawasan perkebunan. Jangan terganggu dengan bangunan-bangunan yang lebih cenderung menunjukkan keterwakilan investor, yang secara jor-joran tanpa ada pengendalian,” ujar Jul. “tentu nanti secara bertahap kita akan integrasikan dengan RTRW atau Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak hanya perbup. Sehingga pada akhirnya menjadi sebuah perda tentang kawasan wisata. Pasir Batang ini perlu dilindungi karena potensinya luar biasa dan sudah tidak ada lagi di Kuningan yang seperti itu,” imbuhnya. Jul yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi II DPRD Kuningan ini, menceritakan geografis Pasir Batang yang ketinggiannya hampir sama dengan Palutungan. View di Objek Wisata Pasir Batang menurutnya sangat luar biasa indah, sebab ketika pengunjung meliat ke arah timur, maka akan melihat Kota Kuningan dari ketinggian, termasuk melihat ke arah selatan akan terlihat jelas keindahan Waduk Darma. “Tapi seandainya nanti berdiri bangunan-bangunan disana (Pasir Batang, red), nanti gak keliatan lagi dong keindahan alamnya. Sementara potensi disana juga banyak, seperti produksi sayur, terus ada kopi, dan kopi yang saya cicipi disana itu rasanya luar biasa. Kopi Pasir Batang ini dikelola di perkebunan milik rakyat,” sebutnya. Jul menambahkan, maksud perlu adanya perlindungan terhadap kawasan, yakni potensi Pasir Batang jika memang perlu dikembangkan, dirinya pun sangat setuju. Namun dengan syarat tanpa harus merusak kawasan yang ada dan alami. “Makanya, tadi saya sebutkan, perlu adanya aturan tentang perlindungan kawasan wisata. Karena apa yang akan kita jual ke depan, kalau sudah berjejer bangunan berdiri, ya percuma,” pungkas Jul. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait