KUNINGAN – Perbaikan jalan ambles yang menghubungkan Kecamatan Luragung dengan Kecamatan Ciwaru terus dikebut.
Jalan di Blok Nendeut Desa Cigedang Kecamatan Luragung itu mengalami retak hingga ambles sepanjang 15 meter.
Penyebabnya curah hujan tinggi hingga menyebabkan pergerakan tanah. Akibatnya, pengguna jalan yang biasa melalui ruas Luragung-Ciwaru itu terpaksa harus menempuh jalur alternatif.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kuningan, Sudah Pernah Turun, Eh.. Naik Lagi
Sementara ini, jalan penghubung antar kecamatan itu baru bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kepala DPUTR Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSI didampingi Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Budi Haryadi ST MSi menjelaskan, perbaikan jalan yang menghubungkan Luragung dan Ciwaru terus dikebut.
Selain melakukan pengerukan badan jalan, pihaknya juga akan membangun kembali tembok penahan tebing (TPT) di sampingnya.
“Kami terus mengebut pengerjaan perbaikan dengan melibatkan alat berat. Termasuk pembuatan gorong-gorong di bawah badan jalan yang ambles, sudah rampung. Untuk pembangunan TPT, akan dilakukan setelah badan jalan kelar.” ujar Budi kepada Radar, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Waspada! Bencana Alam di Kabupaten Kuningan Meningkat, Ini Jumlahnya Sepanjang 2020
Budi mengatakan, pembangunan TPT perlu dilakukan lantaran TPT yang lama kondisinya sudah miring dan banyak yang retak. Posisi TPT yang akan dibangun bukan di tempat semula namun digeser agak melebar.
“Kalau tidak segera dibangun kembali, kami khawatir badan jalan ambrol lagi karena TPT-nya jebol,” katanya.
Budi memastikan, pengendara roda empat dan dua dari arah Luragung maupun Ciwaru bisa kembali melintas pada Rabu (6/1/2021). Namun untuk mengukur kekuatan, badan jalan tidak akan langsung dihotmix melainkan dipasang aspal bakar.
Baca juga: Ada 16 Titik Bencana dan 15 Kecamatan yang Rawan Bencana di Kuningan, Cek Daftarnya
“Tadinya kami perkirakan perbaikan akan memakan waktu 10 hari lebih. Ternyata lebih cepat dari yang kami rencanakan. Sejak ambles Selasa pekan lalu, kami langsung menerjunkan alat berat dan petugas. Hari Rabu lusa (6/1/2021), kendaraan sudah bisa melewati jalan Nendeut,” terang Budi.
Dia juga mempersilakan kendaraan truk pengangkut material atau bahan bangunan melintas di jalan tersebut. Banyaknya kendaraan besar melintas di atas badan jalan yang baru ditimbun, juga bisa menjadi pengukur kekuatan badan jalan pasca diurug.