KUNINGAN – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Kuningan mengapresiasi, langkah pemerintah daerah melalui Diskopdagperin dalam peluncuran aplikasi Bank Data pelaku UMKM Ekonomi Rakyat (Si Badu Mirakyat). Diharapkan aplikasi ini dapat menertibkan pendataan pelaku UMKM, sekaligus membantu pelaku usaha dalam pengembangan bisnisnya untuk lebih berkembang dan maju.
Adanya data riil pelaku usaha ini, semoga setiap kebijakan daerah agar tepat sasaran saat menyalurkan bantuan. Sebab tak sedikit, saat penyaluran bantuan justru yang menerima bukan dari kalangan pelaku usaha.
“Jangan sampai seperti yang sudah-sudah. Ada data pelaku UKM tapi daftarnya hanya saat akan ada bantuan saja,” kata Ketua Komunitas UMKM Kuningan Jaja Sunarja, kemarin (3/4).
Menurutnya, adanya aplikasi Si Badu Mirakyat yang dibangun Diskopdagperin akan memunculkan data yang sebenarnya, terkait pelaku usaha yang betul-betul eksis. Karena apabila yang didata hanya mengaku-ngaku sebagi pelaku UKM, padahal dalam kenyataan tidak memiliki usaha apapun justru akan menimbulkan kecemburuan sosial.
“Tapi dalam aplikasi Si Badu Mirakyat ini adalah data yang riil memiliki UKM. Sehingga pada saatnya nanti ada bantuan yang ditujukan untuk mereka, akan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, jadi tepat sasaran,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Ia sangat mengapresiasi atas peluncuran aplikasi Si Badu Mirakyat oleh Diskopdagperin Kuningan.
“Ini langkah positif ya. Sebab bagaimana pun, Si Badu Mirakyat ini adalah data base atau bank data para pelaku usaha yang riil,” tandasnya.
Tercatat, data pelaku UMKM di aplikasi Si Badu Mirakyat yang sudah terdata sekitar 35 ribuan pelaku UMKM di Kuningan. Dari data tersebut, terlihat pelaku UMKM jenis kuliner atau makanan mendominasi dengan jumlah sebanyak 21 ribu pelaku usaha.
Terpisah, Kepala Diskopdagperin U Kusmana SSos MSi menyatakan, data yang tercantum dalam aplikasi Si Badu Mirakyat benar-benar data riil. Data di input langsung dari bawah oleh para petugas yang tersebar ke setiap desa dan kelurahan.
“Data base dalam aplikasi Si Badu ini disajikan secara realtime. Tentu akan terus bertambah sesuai pendataan yang dimasukan petugas sewaktu-waktu,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Si Badu Mirakyat ini sebagai aplikasi data pelaku UMKM dan data terkait kondisi perekonomian kerakyatan lain. Semoga aplikasi Si Badu Mirakyat menjadi rujukan bagi para pengambil keputusan di bidang ekonomi kerakyatan, agar kebijakan atau program yang dilaksanakan bisa tepat sasaran, efektif, efisien dan terukur.(ags)