KUNINGAN - Kepolisian Resor Kuningan siap menerapkan kebijakan pemerintah pusat terkait larangan mudik pada tanggal 6-17 Mei mendatang. Salah satunya menyiapkan penyekatan di lima titik perbatasan untuk mencegah pemudik masuk Kuningan.
Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya melalui Kasat Lantas AKP Tahir Muhidin menyebutkan, lima titik penyekatan tersebut meliputi perbatasan Sampora, Mandirancan, Cidahu, Cibingbin dan Cipasung. Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengerahkan banyak personel yang akan berjaga di sejumlah jalur tikus yang akan memeriksa setiap kendaraan yang dicurigai merupakan rombongan pemudik.
\"Kalau nanti ditemukan ada pemudik, maka sesuai instruksi pemerintah pusat, mereka akan langsung diputarbalikkan supaya kembali ke tempat asalnya. Ini berlaku di lima perbatasan yang kami sekat juga apabila petugas menemukan di jalur-jalur tikus,\" tegas Tahir kepada Radar, kemarin.
Kebijakan larangan mudik tersebut, kata Tahir, merupakan salah satu upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu, untuk kesuksesannya diharapkan ada partisipasi aktif masyarakat untuk mematuhi anjuran tersebut dengan tidak pulang kampung pada musim libur Lebaran nanti.
\"Kami terus mengimbau masyarakat agar pada musim libur Lebaran nanti tetap di rumah saja. Jangan mudik dulu supaya pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir. Insya Allah kalau semua bisa tertib dan pandemi ini berakhir, kita semua bisa bebas pulang kampung pada Lebaran berikutnya,\" ujar Tahir.
Imbauan tidak mudik, lanjut Tahir, juga disampaikan kepada masyarakat setiap kali digelar kegiatan operasi Keselamatan Lodaya yang sekarang sedang berjalan. Dengan harapan, masyarakat bisa mengetahui kondisi pandemi ini dan bisa mematuhi anjuran pemerintah agar pada libur Lebaran nanti tetap di rumah saja.
\"Kebijakan larangan mudik ini berlaku di semua daerah yang juga akan menerapkan penyekatan serupa. Daripada nanti sudah perjalanan jauh kemudian disuruh putar balik, mending di rumah saja,\" pungkas Tahir. (fik)