CIREBON - Sejarah Prabu Siliwangi tertulis dalam sejumlah naskah. Sri Baduga Maharaja, pernah jadi Raja Sindangkasih, di Majalengka.
Sejarah Prabu Siliwangi diantaranya dituliskan dalam kropak 306 fragmen carita parahyangan.
Juga tertulis dalam Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang ditulis pada 1518. Prabu Siliwangi membawa Kerajaan Sunda mencapai kejayaannya dan mencatatkan sejarah tersendiri.
Sebelum menjadi Maharaja Sunda-Galuh, Prabu Siliwangi bergelar \"Pamanah Rasa\".
Sebagai putra dari seorang raja, tentu Raden Pamanahrasa dibekali berbagai macam ilmu, mulai ilmu pemerintahan, ilmu perang hingga ilmu keagamaan.
Menjelang dewasa dia diberi jabatan oleh kakeknya Prabu Niskala Wastukencana yang pada saat itu masih menjadi Sri Baduga Maharaja di kerajaan Sunda Galuh yang berpusat di Kawali.
Jabatan yang diberikan adalah sebagai raja daerah dengan nama Jayadewata di daerah Sindangkasih, sekarang masuk wilayah Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:
· Sejarah Prabu Siliwangi, saat Muda Jadi Raja di Sindangkasih Majalengka
· Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-23, Persebaya Langsung Dikurangi
Siliwangi adalah sebuah nama julukan rakyat sunda pada saat itu kepada sang raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana. Hal ini tercantum dalam naskah wangsakerta:
“Kawalya ta wwang sunda lawan ika wwang carbon mwang sakweh ira wwang jawa kulwan anyebuta prabhu siliwangi raja pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira”
Di dalam kepemimpinannya, Sri Baduga Maharaja dikisahkan menikah sampai 151 kali. Hal itu, diantaranya dilakukan untuk memperkuat kekuasannya secara politis.
Istri-istri dari Prabu Siliwangi pun dikisahkan mempunyai anak-anak yang kelak menjadi raja daerah di seluruh tanah Sunda.
Diantaranya Permadi Puti ayah dari Nyimas Kawunganten dikatakan sebagai Putra Prabu Siliwangi yang memerintah di Cangkuang. (yud)