KUNINGAN - Sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat mulai merangkak naik padahal bulan Ramadhan masih sebulan ke depan.
Seperti terpantau di Pasar Baru Kuningan, sejumlah barang kebutuhan yang mulai merangkak naik di antaranya cabai merah kini sudah mencapai Rp60.000 dari harga normal di kisaran Rp25.000 per kilogram, bawang merah dari harga normal Rp26.000 kini melonjak naik menjadi Rp33.000 dan telur ayam negeri dari Rp21.500 menjadi Rp24.500 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditi gula pasir yang kini sudah mencapai Rp14.500 dari harga normal Rp12.500. Sama halnya dengan gula merah yang kini sudah mencapai Rp17.000 dari harga normal di kisaran Rp14.000 per kilogram. Sementara harga minyak goreng, sehari pasca operasi pasar murah kondisinya kini berangsur normal dijual Rp11.500 per liter.
\"Kenaikan harga cabai dan bawang merah mungkin karena faktor cuaca. Saat ini masih musim hujan yang menyebabkan produksinya agak berkurang sehingga harganya otomatis naik,\" ungkap Inah salah satu pedagang Pasar Baru.
BACA JUGA:
- Waspada Banjir dan Longsor, Jalan Penghubung Antar Desa di Wilayah Selajambe Nyaris Putus
- Deden Pimpin Pertina
Inah memprediksi, kenaikan harga bahan kebutuhan masyarkat ini masih akan terus naik terutama saat mendekati bulan Ramadhan mendatang. \"Biasa kalau menjelang bulan puasa masyarakat banyak berbelanja untuk persiapan munggahan. Biasanya yang naik harga daging, telur dan cabai serta gula untuk persiapan munggahan,\" ujar Inah, kemarin.
Namun demikian, ada beberapa barang kebutuhan masyarakat yang saat ini harganya masih stabil. Contohnya bawang putih masih normal di harga Rp26.000, kol Rp5.000, timun Rp6.000 dan tomat Rp8.000 per kilogram. Begitu juga daging sapi yang masih normal di harga Rp120.000 per kilogram.
Sementara petugas pemantau harga dari Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian(Dinkopdagperin) Arisman mengatakan, kenaikan harga beberapa komoditi tersebut masih terbilang wajar dan tidak terlalu memberatkan masyarakat. Menurut dia, kenaikan ini pun disebabkan karena faktor cuaca yang masih ada kemungkinan turun saat kondisinya sudah kembali normal.
\"Saat ini kondisi cuaca memang kurang bersahabat sehingga berdampak pada hasil pertanian dan peternakan. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kondisi cuaca bisa membaik sehingga berdampak positif terhadap hasil bumi sehingga pada saat menjelang Ramadhan nanti harga kebutuhan masyarakat bisa normal dan tidak memberatkan,\" ujar Arisman. (fik)
BACA JUGA:
- 8.000 Liter Migor Curah Ludes, Pedagang Harus Membuat Surat Pernyataan Menjual dengan HER Rp11.500 Per Liter
- Belum Diresmikan, Pedagang Sudah Tempati Kios dan Los