Anang Tega Aniaya Istri dan Anaknya

Selasa 29-03-2022,15:19 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Entah apa yang merasuki pikiran Anang (42) warga Desa Pangkalan, Kecamatan Ciawigebang, yang tega menganiaya istrinya sendiri Santi Sartiah (35) dan anak sulung Ayuni (12) hingga mengalami luka sabetan golok, Senin (28/3) pagi. Dikabarkan, penganiayaan tersebut dilakukan Anang karena alasan faktor ekonomi.

Berdasarkan informasi dihimpun, penganiayaan tersebut terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Bermula dari percekcokan pasangan suami istri tersebut hingga membangunkan dua anak mereka yang masih di dalam kamar.

\"Awalnya dua anak korban menghampiri orang tuanya yang sedang ribut, namun malah membuat pelaku naik pitam dan mengacungkan golok. Tak ingin terjadi sesuatu kepada anaknya, Ibu Santi langsung menghadang dan menyuruh anaknya lari ke rumah tetangga. Saat berlari tersebut, pelaku menyabetkan goloknya hingga mengenai kepala anak sulung bernama Ayuni hingga mengalami luka sabetan di bagian kepala,\" ungkap Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Hafid Firmansyah kepada Radar Kuningan.

Tak puas sampai di situ, lanjut Hafid, pelaku kemudian melampiaskan emosi ke istrinya dengan menyabetkan lagi golok dan mengenai tengkuk Santi. Sabetan golok pelaku menyebabkan luka robek yang cukup dalam hingga membuat korban mengeluarkan darah cukup banyak.

Keributan keluarga ini pun menarik perhatian para tetangga yang langsung berdatangan untuk melerai. Namun upaya warga tersebut malah semakin membuat Anang semakin beringas dan menantang duel setiap warga yang mendekat. Hingga akhirnya, seorang perangkat Desa Pangkalan dibantu warga lain berhasil meringkus pelaku dan menyerahkannya kepada anggota Polsek Ciawigebang.

\"Sempat terjadi perkelahian antara pelaku dengan perangkat desa tersebut. Namun ternyata perangkat desa tersebut berhasil meringkus pelaku dan akhirnya menyerahkan ke petugas kepolisian,\" ungkap Kasat Reskrim.

Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, lanjut Hafid, peristiwa pembacokan tersebut dipicu karena alasan ekonomi. Pelaku yang sehari-hari bekerja serabutan tersebut merasa sudah bosan hidup dan mengajak istrinya untuk mengakhiri hidup namun ternyata mendapat penolakan.

\"Karena kesal, maka terjadilah keribuat hingga berujung penganiayaan tersebut. Istri dan satu anak pelaku menjadi korban pembacokan, sementara satu anak lagi berhasil selamat,\" ungkap Hafid.

Hafid menjelaskan, saat ini istri pelaku masih menjalani perawatan di RS Wijayakusumah dengan kondisi luka serius di bagian leher. Sedangkan anak sulungnya mengalami luka sabetan di bagian kepala dan mendapat 10 jahitan kondisinya sudah bisa pulang. \"Sedangkan pelaku, saat ini sudah kami amankan dan masih dalam pemeriksaan anggota dari Unit PPA,\" pungkas Hafid. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait