Radarkuningan.com, KUNINGAN- Diam diam, Dinas Perhubungan Kuningan bergerak cepat menjawab sorotan masyarakat. Terutama mangkraknya kelanjutan pembangunan Terminal Bus Wisata Paniis, Kecamatan Pasawahan yang sudah berlangsung hampir dua tahunan.
Sub terminal yang digadang gadang sebagai pintu gerbang objek wisata wilayah Pasawahan, memang di desain berbeda. Halamam terminal dibiarkan terbuka. Bagian utama bangunan untuk operator dan petugas.
BACA JUGA:Ngaku Dibegal, Eh Ternyata Bohongin Polisi
Dilengkapi fasilitas publik meski kondisinya sekarang mengalami banyak kerusakan karena tak pernah dipakai. Di seberang gedung utama dibangun toko toko untuk para pedagang.
Sebagian pertokoan sudah disewa warga setempat. Umumnya, jualan sembako. Di sebelah barat terdapat lahan bus bus istirahat. "Dulu usai dibangun, warga menempati pertokoan. Tapi terpaksa banyak yang tutup. Ada satu yang masih buka. Jualan kopi dan rokok," ujar Raski Baskara, Kepala Desa Paniis.
BACA JUGA:Klub Motor Sepakat Anti Knalpot Bising
Raski dan warga Paniis berharap agar penataan pembangunan sub terminal segera bisa dimulai kembali. Supaya objek wisata yang ada di wilayah Pasawahan bisa berkembang. Apalagi potensi pendapatan daerah dari objek wisata ini bakal sangat besar. Sebab, ada Kebun Rakyat Kuningan (KRK) di Desa Padabeunghar.
Kepala Dishub Kuningan, M Mutofid mengakui sudah mendapat perintah dari Bupati H Acep Purnama. Untuk menuntaskan penataan terminal bus wisata. Mutofid tak memungkiri kalau pihaknya mendapat dilema yang cukup besar dalam masalah sub terminal.
BACA JUGA:Mantaaap... Ratusan Knalpot Bising Dimusnahkan Polisi
Permasalahan ini timbul sejak sub terminal dibangun. Sehingga diperlukan pengumpulan berkas serta data dari keseluruhan program. "Masalahnya kompleks, tapi sudah berhasil diatasi. Yakni prosedur dan administrasi. Ini yang yang membuat langkah penataan terhambat. Sekarang sudah beres. Tinggal jalan," katanya.
Untuk anggaran pembangunan, Mutofid mengatakan, sedang diperjuangkan di pusat. Totalnya Rp34 miliar. Anggaran itu guna pelebaran jalan dari Tugu Macan Cirea, Mandirancan sampai Sub Terminal Wisata.
Lalu pemasangan lampu penerangan jalan umum yang ekonik, serta lingkungan terminal. Dia menargetkan, dua tahun lagi sub terminal rampung ditata. "Kami sedang berjuang anggarannya. Insya Allah berhasil. Doakan saja" pinta Mutofid. (*)