KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Gegara Puskesmas sering memberi rujukan pasien ke Rumah Sakit (RS) Swasta, Direktur RSUD Linggarjati dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kuningan bersitegang.
Bersitegangnya Direktur RSUD Linggarjati dan Kadinkes Kuningan, terjadi saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan menggelar rapat, Senin 3 Oktober 2022.
Rapat yang digelar Pemkab Kuningan tersebut membahas evaluasi realisasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Ruang Linggarjati Setda.
Dalam rapat evaluasi PAD yang dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama itu, terjadi ketegangan antara Direktur RSUD Linggarjati dr Edi Martono dan Kadinkes Kuningan, dr Susi Lusiyanti.
BACA JUGA:Keren, 250 Pelaku UMKM Terima Sertifikat Halal Gratis
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kegaduhan dua pejabat tersebut terjadi ketika Direktur RSUD Linggarjati memaparkan capaian PAD RSUD Linggarjati.
Edi beralasan, belum tercapainya target PAD karena rumah sakit sepi pasien, selain itu karena puskesmas ketika ada pasien, dirujuknya ke RS swasta, bukan ke RS milik Pemda.
Tidak terima dengan apa yang disampaikan oleh Direktur RSUD Linggarjati itu, terjadilah perdebatan antara dr Edi Martono dan dr Susi Lusiyanti.
Direktur dr Edi Martono mengatakan, dalam rapat evaluasi PAD, dirinya hanya mengimbau untuk puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan soal rujukan.
BACA JUGA:Petugas Damkar, Jago OTT Tawon dan Tangkap Ular
Dirinya mengharapkan adanya kerjasama untuk saling mendukung demi tercapainya PAD yang nantinya akan menambah PAD untuk Kuningan.
“Tidak ada unsur apa-apa, saya hanya mengimbau. Baiknya rekomendasi atau rujukan lebih ke RS milik pemerintah, sedangkan untuk masalah dirujuk atau tidaknya ke kita saya tidak apal, karena yang mengetahui pihak puskesmas,” kata Edi ketika dikonfirmasi melalui telepon.
Menurut Edi, untuk mencapai target PAD dari rumah sakit, itu tergantung dengan pasien karena pendapatan yang diperoleh rumah sakit itu dari pasien.
Selain itu, bukan hanya RSUD Linggarjati saja karena SKPD yang ikut rapat kemarin masih banyak yang belum mencapai target.
BACA JUGA:Legenda Nyi Ratna Herang, Kutukan Penari Ronggeng untuk Gadis Cantik di Desa Ciherang