"Meski ada pengurangan bahan baku kedelai, tapi saya usahakan produksi tempe bisa tetap. Caranya dengan mengurangi ukuran tempe hingga 1,5 centimeter dari biasanya," ujar Bambang.
BACA JUGA:Guru dan Siswa Panik, Kebakaran Lahan Nyaris Merembet ke Bangunan SDN 2 Winduhaji
BACA JUGA:Soal Jalan Lingkar Timur-Selatan, Bupati: Kalau Tidak Paham, Jangan Berkomentar
Atas kondisi ini, Bambang berharap ada perhatian dari pemerintah untuk bisa mengembalikan harga kedelai normal seperti dulu lagi. Agar para perajin tempe seperti dirinya masih bisa tetap menjalankan usaha dan menggaji karyawannya.
"Saya punya lima karyawan. Kalau harga kedelai terus naik dan saya tidak sanggup lagi produksi tempe, nanti bagaimana nasib karyawan saya. Mudah-mudahan pemerintah bisa secepatnya mengatasi masalah harga kedelai ini agar usaha kami bisa kembali stabil," harap Bambang.*