Setelah itu, Raden Kian Santang seperginya dari Cirebon, merasa kesepian hingga akhirnya mendirikan padepokan yang memiliki murid terdiri dari tujuh orang.
BACA JUGA:Tradisi Ratib Milik Desa Sangkanerang, 100 Orang Adzan Untuk Tolak Bala
BACA JUGA:PUNYA Niat Nambah Istri Lagi Tapi Belum Kesampaian, Coba Angkat Batu Jubleg Ini
Padepokan tersebut diberi nama Padepokan Jembe Pitu, didirikan Raden Kian Santang dengan misi untuk menyebarkan ajaran Islam.
Menurut sejarah, padepokan tersebut didirikan di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang dipisahkan oleh Sungai Cisanggarung.
Ketika tujuh murid Raden Kian Santang itu selesai menuntut ilmu, mereka pergi untuk berkelana dengan kesaktian masing-masing.
Sejarah keterkaitan antara Padepokan Jambe Pitu dan Gunung Puncak Manik, dibuktikan dengan penemuan patung Ganesha dan cincin berlian bermata tujuh.
BACA JUGA:Tak Dilengkapi Surat Kendaraan, 12 Motor Diangkut Patroli Gabungan
BACA JUGA:Di Pemkab Kuningan, Puluhan Pejabat Pelaksana Tugas Berjaya
Selain itu, di Gunung Puncak Manik terdapat tujuh makam dan satu tempat yang dikenal dengan sebutan Buyut Pusaka.
Adapun tujuh makam tersebut adalah milik Buyut Jaksa, Buyut Odog, Buyut Kuwu Cirebon Girang, Pangeran Soli Asih, Buyut Kalam Jaya dan Pandai Salak Domas.
Kuat dugaan, ketujuh makam tersebut merupakan makam orang-orang sakti yang merupakan murid dari Raden Kian Santang dari Padepokan Jambe Pitu.
Dikutip dari Youtube Sawargi Channel, disebutkan pernah terjadi pertarungan antara 40 orang sakti melawan Buyut Jaksa di Gunung Puncak Manik.
BACA JUGA:Pembentukan Pansus Gagal Bayar, Kata Bu Kokom: Kita Lihat Nanti di Banmus
BACA JUGA:ASYIK, Pimpinan Dewan Akur, Sepakat Usulan Pansus Gagal Bayar Dibawa ke Banmus
Pertarungan tersebut terjadi karena kesaktian Buyut Jaksa, terkenal ke seantero jagat.