NASIB-NASIB, Harga Gabah Naik, Petani Tetap Susah

Minggu 12-02-2023,16:57 WIB
Reporter : Muhammad Taufik
Editor : Agus Sugiarto

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN - Melonjaknya harga beras di pasaran ternyata dibarengi kenaikan harga gabah di tingkat petani.

Ironisnya, kenaikan harga gabah ini tidak membuat para petani meraup untung besar. Malah mereka tak semangat lagi menggarap sawah karena hasil panen yang menurun. Seperti diungkapkan Ahmad petani asal Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, Kuningan. Ahmad mengatakan, harga gabah saat ini memang ada kenaikan menjadi Rp7.000 per kilogram dari harga normal antara Rp5.800 hingga Rp6.000 per kilogram.

Hanya saja karena musim rendeng membuat hasil panen mengalami penurunan hingga 30 persen.

BACA JUGA:OTT Digelar di Cilimus, Petugas Damkar Kuningan Bawa Pulang Sarang Tawon "Musim rendeng sekarang membuat lahan sawah 100 bata hanya menghasilkan gabah sekitar 5 kuintal saja. Ini menurun dibanding saat cuaca bagus yang bisa mencapai 7 hingga 8 kuintal. Bisa dihitung, meski harga gabah sudah naik tapi hasil penjualan masih tetap bahkan bisa turun," ungkap Ahmad kepada radarkuningan.com, Minggu 12 Februari 2023. Menurut Ahmad, kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi seperti sekarang sangat berpengaruh terhadap hasil produksi padi.

"Saat musim hujan seperti sekarang ada saja serangan hama wereng dan burung. Ini yang membuat hasil panen menjadi turun," ujar Ahmad.

BACA JUGA:INI DIA, Bunder dan Datar, Desa Penyuplai Pedagang Nasi Goreng Terbanyak dari Kuningan Kondisi ini juga yang membuat para petani enggan mengolah lahan pertaniannya untuk ditanami padi.

Kalaupun memilih menanam padi, ternyata waktu tanam dilakukan tidak serempak yang menyebabkan waktu panen pun berbeda-beda. "Petani lebih memilih menanami lahannya dengan ubi dan sayuran yang mempunyai masa tanam lebih pendek dan hasil panen lebih menguntungkan. Bisa dilihat, sekarang hanya sedikit saja lahan tani padi yang bisa dipanen," katanya.

BACA JUGA:Pertarungan 40 Pendekar Melawan Orang Sakti di Gunung Puncak Manik Ahmad dan petani lain mengaku tidak terlalu antusias dengan kenaikan harga gabah yang mencapai Rp1.000 per kilogram saat ini.

Menurutnya, ini tidak sebanding dengan kenaikan harga beras yang sudah mencapai Rp3.000 dari harga normal. "Kalau melihat harga beras kenaikannya rata-rata sudah Rp3.000, tapi gabah hanya Rp1.000 saja. Meskipun harga gabah naik tapi hasil panen turun, jadi tetap saja petani mah susah," keluhnya. (Taufik)

Kategori :