KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM – Sejarah nan panjang dan melelahkan sudah dilalui Gedung Perundingan Linggarjati atau lebih dikenal Gedung Naskah.
Gedung yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia ini masih berdiri kokoh meski sudah berusia ratusan tahun.
BACA JUGA:Restart & Rev Up Your Racing Spirit, One Make Race Yamaha Digelar di Mandalika !
Sebelum permanen, gedung yang menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa hanyalah sebuah gubuk reot yang dibangun Jasintem.
Itu terjadi di tahun 1918. Namun bermula dari sebuah rumah gubuk, siapa sangka jika nasib Bangsa Indonesia juga ikut ditentukan dari Desa Linggarjati.
Ya, desa yang masuk wilayah Administratif Kecsmatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu menyimpan catatan sejarah yang mengubah Indonesia di mata dunia saat masa perang Kemerdekaan.
Setelah menikah, Jasitem bersama suaminya, Tersana kemudian memperbaiki rumahnya menjadi semi permanen.
BACA JUGA:Gathering Akbar, Ratusan Biker Yamaha XMAX Seluruh Nusantara Geruduk Kota Bukit Tinggi
"Ya gedung ini semula adalah gubuk milik ibu Jasitem. Gubuknya sederhana dan tidak permanen. Dindingnya dati bilik dan anyaman," kata Sukardi, pensiunan pegawai Disporapar Kabupaten Kuningan.
Itu terjadi di tahun 1918. Lalu 12 tahun kemudian atau di tahun 1930, rumah hasil renovasi dan sudah berbentuk semi permanen dijual sang pemilik kepada warga Belanda bernama Van Os.
Tersana memilih pulang kembali ke negara asalnya, Belanda. Oleh Van Os dibangun seperti sekarang ini, dan menjadi tempat tinggal selama 5 tahun.
Dan di tahun 1935, bangunan ini dikontrakan kepada Theo Huitker seorang pengusaha dari Belanda.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, 7 Narapidana Langsung Bebas, 458 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kuningan Terima Remisi
Kendati Gedung Perjanjian Linggarjati sudah menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia, namun keturunan pemilik Gedung Perundingan Linggarjati, ternyata masih kerap datang ke Kuningan setiap tahunnya.
Dia adalah Joty Ter Kulve Van Os yang sampai 2017 masih rutin datang. Bahkan tradisi tersebut diteruskan oleh sang anak yang masih kerap berkunjung.